Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak 8 Tahun Derita Bronkitis Akut karena Kebiasaan Merokok Kedua Orangtuanya

Kompas.com - 26/06/2023, 17:15 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Akibat asap rokok 

Kesembuhan Andu disambut ceria oleh Ayu dan suami. Bahkan, warga Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu menyakini apa yang dialami oleh putranya tidak akan berkepanjangan.

"Seneng banget, bersyukur, maklum saja anak pertama, saya sama keluarga sempat syukuran juga menyambut kesembuhan dia," tutur Ayu.

Menginjak usia satu taun, keyakinan Ayu dan suaminya runtuh seketika.

Siang yang tenang pada Februari 2016 berubah menjadi rasa takut yang besar. Tiba-tiba saja, Andu batuk sejadi-jadinya hingga mengeluarkan lendir dan sedikit darah.

Kemudian secara perlahan Andu mengalami demam. Saat itu, Ayu hanya mengira, sang anak batuk kering biasa, serta lendir dan darah yang dikeluarkannya akibat batuk yang kencang.

"Saya kaget, kok sampai keluar lendir dan darah meskipun sedikit. Waktu itu mikirnya cuma batu biasa, kemudian dia demam," jelas Ayu.

Baca juga: Bayi 4 Bulan di Dompu Idap Infeksi Paru Diduga karena Asap Rokok

Kala itu, Ayu tidak membawa Andu ke dokter, lantaran sedang ditinggal suami ke luar kota untuk bekerja.

Andu mengalami demam selama satu minggu. Dia hanya memberikam Andu obat di Apotik biasa.

"Panasnya memang turun, tapi batuknya sampai dua atau tiga minggu enggak berhenti, tapi enggak mengeluarkan lendir," jelas dia.

Khawatir dengan kondisi batuk yang berkepanjangan, akhirnya Andu kembali menjalani pemeriksaan.

Sejumlah pemeriksaan dokter dijalani Andu, mulai dari rontgen paru-paru, analisis darah, dan tes fungsi paru-paru.

Hasilnya, dokter menyebutkan Andu menderita bronkritis. Saat itu, Ayu seperti tidak percaya, apalagi ketika mendengarkan penyebabnya yakni asap rokok.

"Masih saya simpan hasil pemeriksaannya, betul menjalani banyak pemeriksaan, saya kaget denger hasilnya," ungkap dia.

Ayu merupakan perokok aktif sejak remaja. Dalam sehari dia bisa menghabiskan dua bungkus rokok. Begitu pula dengan suami, bahkan hingga kini suami masih merokok.

Baca juga: 6 Koper Jemaah Haji Asal Surabaya Berisi Rokok Disita Petugas Bandara Jeddah

Namun, dia mulai berhenti sejak menikah. Ayu tak menyangka, berhenti merokok tak menjamin bebas dari dampak.

"Dulu saya merokok jenis rokok yang kecil atau bilangnya rokok putih, jujur sejak remaja saya merokok. Karena Ibu dan Bapak saya merokok. Dulu sehari bisa habis dua bungkus, kalau lagi banyak kerjaan bisa lebih. Kalau suami sampai sekarang perokok aktif," terangnya.

"Kalau dibilang menyesal, sumpah saya menyesal banget, saya dan suami meyesal sekali, kok dampaknya enggak ke saya langsung, malah ke anak saya," sambung dia.

Ayu mengaku, jika saat Andu lahir, ia kurang memperhatikan linkungan sekitar, termasuk suaminya saat sedang merokok.

"Kurang, jujur saya kurang perhatikan hal itu, misalnya kalau suami merokok hanya di ruang tengah, saya dan Andu di kamar, pintunya enggak saya tutup, atau saya enggak nyuruh suami merokok di luar, jadi secara enggak langsung asap rokoknya kena, mungkin juga saya yang dulu perokok ada sumbangsihnya untuk Andu," tambahnya.

Ditanya terkait bahaya rokok, Ayu mengaku dirinya dan suami tahu betul, bagaiamana bahaya rokok.

"Makanya sekarang, sejak hamil anak kedua dan sampai lahiran, saya ketat sama asap rokok, di rumah atau di luar rumah, saya juga minta suami berhenti pelan-pelan, kalau saya sudah berhenti total," ujarnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com