Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumahan Tumbuh Subur di Lahan Pertanian, Petani Diminta Tak Mudah Tergiur Jual Tanah

Kompas.com - 05/07/2023, 15:07 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Lahan pertanian produktif di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami penyusutan dengan rata-rata 4 persen dari tahun ke tahun.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat, penyusutan itu terjadi imbas masifnya pembangunan perumahan yang merampas lahan-lahan produktif berupa persawahan milik warga.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bandung Barat merilis penyusutan itu.

Sebagai perbandingan Lahan Baku Sawah (LBS) pada 2020 terjadi penurunan di 2021, dari luas lahan sawah 16.394,186 hektar berkurang menjadi 15.814,531 hektar atau berkurang sebesar 4 persen.

"Kami menemukan adanya penyusutan lahan pertanian produktif berupa persawahan yang berubah menjadi perumahan-perumahan sejak beberapa tahun terakhir," kata Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan saat ditemui, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Mentan SYL Ungkap El Nino Hantam 80 Persen Lahan Pertanian RI

Untuk itu para petani maupun pemilik lahan pertanian produktif diminta untuk tidak menjual tanah mereka demi keuntungan jangka pendek.

Menurutnya, lahan pertanian produktif musti dipertahankan demi ketahanan pangan ketimbang diubah menjadi bangunan-bangunan perumahan.

"Untuk itu saya mengimbau agar petani tidak tergiur dengan tawaran menjual lahan produktif kepada pengembang perumahan. Ini supaya ketahanan pangan kita tetap kuat," ujar Hengky.

Hengky mengakui, iklim investasi di Bandung Barat sedang bertumbuh pesat dengan ditandai banyaknya perumahan-perumahan baru di beberapa titik seperti Padalarang, Cipatat, dan Cihampelas.

Namun demikian investasi pembangunan juga harus memperhatikan konservasi lahan-lahan produktif demi ketahanan pangan di Bandung Barat.

"Saya kira kalau lahan produktif itu dikelola akan lebih mudah menghasilkan nilai ekonomi bagi warga. Dalam hal ini juga pemerintah akan berupaya membantu kebutuhan para petani,” sebut Hengky.

Baca juga: 8 Ha Lahan Pertanian di Sumedang Tergenang akibat Tanah Buangan Tol Cisumdawu, Tak Ada Solusi dari Pemerintah

Saat ini, Bandung Barat masih tercatat sebagai daerah surplus komoditas beras. Hal itu dilihat dari besarnya gabah kering giling (GKG) yang mencapai 58.849 ton satu kali panen, sementara kebutuhan masyarakat Bandung Barat hanya 58.186 ton GKG.

"Padi kita masih surplus. Artinya masyarakat Bandung Barat saat ini masih bisa makan dari tanahnya sendiri. Ketahanan pangan ini yang musti dijaga," tutur Hengky.

Sebab itu, pengembangan pembangunan perumahan harus memperhatikan lahan produktif demi mempertahankan kondisi pertanian yang baik di Bandung Barat. Begitu pula petani agar tidak mudah tergiur untuk menjual lahan mereka.

"Kalau lahan produktif sedikit demi sedikit dijual, lama kelamaan kita bisa impor beras. Karena itu saya minta petani tidak menjual lahan produktif mereka," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Bandung
Kronologi Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang yang Tewaskan 11 Orang

Kronologi Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang yang Tewaskan 11 Orang

Bandung
11 Orang Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang

11 Orang Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang

Bandung
6 Ambulans dari Bandung Barat Diterjunkan Bantu Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang

6 Ambulans dari Bandung Barat Diterjunkan Bantu Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Bandung
Kecelakaan di Subang, Bus Rombongan SMK Depok Tabrak Sejumlah Kendaraan

Kecelakaan di Subang, Bus Rombongan SMK Depok Tabrak Sejumlah Kendaraan

Bandung
Kecelakaan Bus di Ciater, RSUD Subang: 9 Orang Tewas, 20 Luka

Kecelakaan Bus di Ciater, RSUD Subang: 9 Orang Tewas, 20 Luka

Bandung
Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Bandung
Bus Kecelakaan di Subang Dinaiki Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 4 Orang Tewas

Bus Kecelakaan di Subang Dinaiki Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 4 Orang Tewas

Bandung
Kecelakaan Maut di Ciater Subang, 4 Orang Tewas di TKP

Kecelakaan Maut di Ciater Subang, 4 Orang Tewas di TKP

Bandung
Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Sejumlah Korban Tergeletak di Jalan

Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Sejumlah Korban Tergeletak di Jalan

Bandung
Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Bandung
2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com