Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Dukun Pembuat Ritual yang Tewaskan 3 Orang di Danau Bogor

Kompas.com - 20/07/2023, 11:02 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - N (51), dukun yang membuat ritual pengobatan terhadap seorang pemuda berujung maut di danau Kuari, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Polres Bogor.

Kepada polisi, N mengaku tindakan yang dilakukannya adalah bentuk prosedur pengobatan untuk menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Menurut keterangan si tersangka, kalau penyakit-penyakit yang lain itu cukup di rumah. Namun karena ada keterbelakangan mental jadi ini harus dimandikan dan tidak boleh dimandikan rumah. Dan akhirnya dimandikanlah di danau bekas galian tambang itu" kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Menyoal Ritual di Danau Kuari Bogor untuk Sembuhkan ODGJ, 3 Orang Tewas

Berdasarkan pengakuan dukun tersebut, Rio menjelaskan, tindakan yang dilakukan tersangka adalah bentuk pengobatan alternatif kepada seseorang yang mengalami keterbelakangan mental sehingga diperlukan ritual di danau.

Dengan alasan bahwa orang dengan keterbelakangan mental atau ODJG harus dibasuh minyak gondo mayit lalu dimasukkan ke air dan kemudian disiram sebanyak tujuh kali. Dia melakukan tindakan itu tanpa dibantu alias seorang diri.

"Pihak keluarga hanya ingin almarhum ini sembuh. Kalau tidak punya kapasitas dan kapabilitas untuk melakukan penyembuhan seharusnya tersangka ini menolak. Tapi dia malah membawa korban ke danau Kuari," ujar Rio.

Rio mengatakan, tersangka mengaku kepada masyarakat dan keluarga korban bahwa dia bisa menyembuhkan segala bentuk macam penyakit. Namun, faktanya tidak demikian.

Saat itulah, keluarga korban percaya dan akhirnya dibawa untuk diobati ke rumah dukun tersebut. Ketika itu, si tersangka meminta agar korban dimandikan ke danau.

Baca juga: Ini Pertimbangan Polisi Tersangkakan Dukun N pada Kasus Ritual Maut di Danau Kuari

Saat pelaksanaannya, korban berontak sehingga jatuh terpeleset di tepi danau yang dalam dan akhirnya tenggelam bersama dua rekannya.

"Pihak keluarga sudah 2 kali datang dan membayar Rp 2 juta rupiah. Jadi ritualnya ada sesajen berbentuk bunga bunga sama air dan ditaroh di atas pelepah pisang. Dia buka jasa dari tahun 2005," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga pemuda ditemukan tewas di Danau Kuari, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/7/2023) sore.

Polisi menyebutkan, ketiga pemuda bernama David (20), Badrussalam (25), dan Cecep (25) tersebut tenggelam saat menjalani ritual pengobatan.

Kapolsek Cigudeg Kompol Wagiman mengungkap kronologi kasus tewasnya tiga pemuda asal Rumpin, Kabupaten Bogor, tersebut.

Baca juga: Ritual Pengobatan Berujung Maut, 3 Pemuda Tewas Tenggelam di Danau Kuari Bogor

Menurut Wagiman, peristiwa itu terjadi pada Kamis (13/7/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Petaka ini bermula saat korban bernama David (20) mengikuti ritual pengobatan secara spiritual oleh seseorang berinisial N (50).

Wagiman menyebut bahwa di daerah itu, N juga biasa disebut sebagai dukun pengobatan alternatif. Ia membuka praktik pengobatan di rumahnya Cigudeg.

"Jadi bapaknya David datang minta diobati, pengobatannya itu ya harus dimandikan. Karena yang berobat ini punya penyakit, David sakit kejiwaan," ujarnya.

"N buka praktik di rumahnya. Iya bisa dikatakan seperti itu dukun. Yang membuat ritual di danau dia (N) asli warga sini Tegalega," imbuhnya.

Setelah itu, mereka kemudian menjalani ritual pengobatan secara spiritual dengan cara ditenggelamkan sebanyak tujuh kali ke dalam danau sehingga David harus turun ke danau untuk diobati atau dimandikan.

Baca juga: Jalani Ritual Pengobatan di Danau Quarry Bogor, 3 Pemuda Tewas Tengelam

Ia didampingi oleh empat pemuda lain. Tubuh dan kepalanya dipegang, direndam dan diangkat sampai tujuh kali.

Nahas, ketika proses ritual pengobatan itu berlangsung, David berontak dan terpeleset bersama dua orang lainnya.

"Saat dimandikan, yang memegangi keluarganya dan rekannya. Nah, pas itu dia berontak si pasien ini. Pas berontak itu yang lain kebawa dan kecebur ke danau yang lebih dalam. Karena enggak bisa berenang akhirnya tenggelam semua," bebernya.

Sementara itu, empat orang lainnya yang ikut turun memandikan berhasil menyelamatkan diri. Selanjutnya mereka melaporkan kejadian itu ke warga sekitar.

"Yang sakit satu atas nama David. Yang lainnya cuman megangi aja. Dari awal harusnya kan dibawa ke rumah sakit kalau si David ini sakit, tapi malah bawa ke situ (ritual di danau)," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com