Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Rintisan Desa Wisata di Karawang, dari Kebun Mangga hingga Jatidipala

Kompas.com - 25/07/2023, 17:58 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

  

KARAWANG, KOMPAS.com - Konon, wilayah Tempuran, Karawang, Jawa Barat, disebut Dipala. Dari situ, sekelompok pemuda Desa Sumberjaya mengusung kata "Dipala" sebagai tajuk wisata di desanya.

"Kami ingin membangkitkan romansa masa lalu," kata Ade Wahyu di sela Festival Desa Wisata di Kebon Jatidipala, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Karawang, Selasa (25/7/2023).

Ade kini menjabat sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bumidipala. Pria 39 tahun itu menginisiasi destinasi wisata Kebon Jatidipala.

Baca juga: Bongkar Peredaran Obat Keras Berkedok Warung Nasi di Karawang, Polisi Sita 10.424 Butir OKT

 

Jatidipala dua tahun lalu hanyalah kebun jati yang penuh semak belukar. Seizin pemilik tanah, Ade membersihkan semak belukar, rerumputan, sampah, serta merapihkan pohon-pohon yang tumbang pada lahan seluas 1,2 hektar itu.

"Saya rapihkan bertahap, satu per satu," ujar Ade.

Ade tak menampik jika saat itu ia banyak mendapat banyak cibiran. Mulai dinilai tak akan ramai lantaran lokasinya cukup jauh dari pusat kota Karawang.

Seperti diketahui, jarak Desa Sumberjaya ke pusat kota Karawang sekitar 30 kilometer. Meski begitu, Ade tak menyerah.

"Saya tak lantas sakit hati dan marah. Sebab itu realitas. Namun saya berpikir kenyataan itu tidak akan berubah jika tidak berupaya mengubahnya," ujarnya.

Ade Wahyu, Ketua Pokdarwis Bumidipala di Kebon Jatidipala, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023).KOMPAS.COM/FARIDA Ade Wahyu, Ketua Pokdarwis Bumidipala di Kebon Jatidipala, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023).

Ade yang lahir di Sumberjaya pun tak menyerah. Ia ingin mengubah image desanya menjadi desa wisata yang ekonomi warganya berjaya. Misalnya dari UMKM, kuliner, hingga travel agennya.

Melalui referensi yang ia dapat saat tinggal dan mengunjungi sejumlah daerah, jadilah Jatidipala yang diresmikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana pada Rabu (15/7/2023).

Membangkitkan kesadaran wisata menurut Ade tak mudah. Sebab memerlukan sosialisasi dan pemahaman yang tak sebentar.

Kebon Jatidipala sendiri menawarkan suasana adem kebun jati dengan sejumlah spot foto. Ada juga warung-warung tempat pengunjung jajan. Tiket masuk Kebon Jatidipala dibanderol Rp 5.000 per orang.

Yussi Chairisima menunjukkan keripik mangga Pangga Snack saat Festival Desa Wisata Sumberjaya di Kebon Jatidipala, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023).KOMPAS.COM/FARIDA Yussi Chairisima menunjukkan keripik mangga Pangga Snack saat Festival Desa Wisata Sumberjaya di Kebon Jatidipala, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023).

Kini, Desa Sumberjaya tengah merintis jadi desa wisata. Selain Kebon Jatidipala, di Sumberjaya juga ada Wisata Persawahan Sumberjaya, olahan perikanan, wisata mangrove, dan wisata perahu pesisir.

Ada juga Wisata Kebon Mangga, di mana pengunjung bisa memetik buah mangga dengan harga langsung dari petani.

Bagi Ade Wahyu dan kawan-kawannya, mengejar legalitas Desa Wisata pada secarik kertas bukan segalanya. Juga tak muluk-muluk langsung mengejar destinasi tingkat nasional.

Yang terpenting bagi Pokdarwis Bumidipala, menyiapkan desanya. Termasuk sumber daya manusia. Tak kalah penting adalah menciptakan keamanan dan kenyamanan kepada pengunjung.

"Saya berharap warga semakin melek pariwisata. Sederhananya ciptakan keamanan dan berikan kenyamanan. Yang penting pengunjung betah, tidak harus mewah," ujar Ade.

Dengan begitu, Ade pun berharap perekonomian warga ikut terkerek. Penjualan mangga misalnya, akan lebih potensial jika disandingkan dengan wisata.

Seperti diketahui, setiap kebun warga terdapat dua hingga tiga pohon mangga. Belum lagi warga yang khusus memiliki kebun mangga cukup luas.

Hampir semua jenis mangga ada di desa itu. Saat musim panen tiba, warga mengundang siswa-siswi taman kanak-kanan untuk ikut memanen.

Tak hanya itu, mangga-mangga hasil kebun warga pun diolah menjadi beberapa penganan. Mulai dari wajit, dodol, jus, hingga keripik mangga.

KOMPAS.com berkesempatan mencicipi keripik mangga dari UMKM Desa Sumberjaya, Pangga Snack.

Nama Pangga berasal dari akronim pabrik mangga. Rasanya keripiknya segar, manis dan gurih. Manisnya tidak berlebihan beradu dengan rasa sedikit asam yang menjadikan sensasi segar.

Ussi Chairisima, penjaga stand UMKM Pangga Snack mengatakan, keripik mangga dari Pangga Snack murni dibuat dari buah mangga.

Tak ada tambahan apapun. Kudapan yang kini sudah tersedia di Transmart seluruh Indonesia itu ada beberapa variasi. Mulai mangga, apel, hingga nangka.

Selain itu, ada juga kerajinan miniatur kapal pinisi yang terbuat dari bambu karya Karang Taruna Desa Sumberjaya.

Asisten Daerah 2 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Eka Sanatha, berharap Desa Sumberjaya menjadi embrio desa wisata yang juga dapat menggerakkan desa-desa lainnya.

Adapun untuk penetapan desa wisata, perlu ada beberapa hal yang ditempuh. Yang paling penting kesiapan desa dalam beberapa aspek.

"Misalnya bagaimana membuat pengunjung betah atau lebih lama berada di desa wisata, baik dari durasi nya atau harinya," kata Eka.

Misalnya tak hanya mengunjungi Kebon Jatidipala, tapi juga terintegrasi dengan destinasi lainnya.

Misalnya mangrove hingga mengintegrasikan dengan destinasi wisata lainnya, seperti snorkeling di kawasan terumbu karang Tangkolak, Cilamaya Wetan, Karawang.

Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Parekraf, Muh Nurdin mengungkapkan, dalam pembangunan desa wisata sangat diperlukan penggerak atau local hero.

"Bagaimana penggerak ini yang akan membangun kekuatan wisata lokal untuk bermunculan," katanya.

Yang terpenting, sambung Nurdin, perlunya menonjolkan jati diri dari desa wisata.  Sebab, hal itu akan menjadi pembeda dari desa wisata lainnya. 

"Wisata ini merupakan kekuatan penggerek roda ekonomi masyarakat, jadi sangat diperlukan memahami jati diri dari desa wisata," ujar Nurdin.

Selain itu, diperlukan dorongan pihak perusahaan untuk membantu pembinaan. Sejumlah wisata Desa Sumberjaya pun mendapatkan support pembinaan dari Senyum Untuk Negeri (SUN) dan PT HM Sampoerna melalui naungan Sampoerna Untuk Indonesia.

"Program ini tentunya untuk mengembangkan ekonomi masyarakat Sumberjaya. Kami berharap dengan bantuan program ini masyarakat Desa Sumberjaya mampu mengelola wisata secara mandiri dan membangun ekonomi kreatif," kata Ishak Danudiningrat selalu Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com