Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamuk Mansonia Uniformis Bersarang di Waduk Saguling, Kaki Gajah Ancam Warga

Kompas.com - 26/07/2023, 17:46 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) mengidentifikasi nyamuk yang menyerang masyarakat di bantaran waduk Saguling, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Identifikasi jenis nyamuk itu berdasar hasil uji pemeriksaan delapan sampel spesies di laboratorium Entomologi Loka Litbang Kesehatan, milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Pangandaran beberapa hari lalu.

Plh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Tedy Sulaksana mengatakan, dari lokasi itu ditemukan spesies nyamuk Mansonia uniformis.

"Hasil uji lab sudah keluar. Dari uji spesimen nyamuk dari laboratorium di Pangandaran ditemukan spesies nyamuk Mansonia uniformis," ungkap Tedy saat dihubungi, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Sampel Nyamuk yang Serang Warga di Waduk Saguling Siang dan Malam Diperiksa

Tedy menjelaskan, jenis nyamuk ini bisa dikenali melalui ciri-ciri fisik secara umum seperti memiliki ukuran tubuh lebih besar dari nyamuk pada umumnya, berwarna hitam atau cokelat, dan terdapat kilauan pada kedua sayapnya.

Nyamuk ini juga sering dijumpai di daerah rawa-rawa di mana banyak tumbuhan air seperti eceng gondok, bunga teratai atau tumbuhan air lainnya.

Tumbuhan air ini menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk jenis ini karena mereka menempelkan telurnya di sekitar tumbuhan air.

"Spesies nyamuk Mansonia uniformis termasuk salah satu vektor filariasis. Gigitannya bisa menyebabkan demam," kata Tedy.

Baca juga: Waduk Saguling di Bandung Barat Dipenuhi Eceng Gondok, Warga Diserang Nyamuk

Efek gigitan dari nyamuk ini bisa menyebabkan demam lembah rift atau rift valley fever (RVF) baik pada hewan maupun pada tubuh manusia.

Serangga rawa ini juga bisa menyebabkan penyakit kaki gajah lantaran nyamuk ini berperan sebagai vektor cacing filarial yang ditularkan melalui gigitannya.

"Kenapa laporan kasus (kaki gajah) belum ada, ya karena sifatnya sebagai vektor saja, kalau dia tidak membawa larva cacing tentu tak ada penyakit bagi yang digigit," jelas Tedy.

 

Pengambilan sampel nyamuk itu berangkat dari adanya fenomena tak biasa yang dialami oleh masyarakat di Desa Mekarmukti dan Desa Singajaya sejak tiga bulan terakhir.

Masyarakat di bantaran waduk Saguling ini mendapati serangan ribuan nyamuk dengan perilaku menggigit secara keroyokan dan tidak terbang meski diganggu.

Populasi nyamuk yang menyerang warga di dua desa itu semakin hari semakin besar.

Baca juga: Ribuan Nelayan Keramba Apung Terancam Hilang Profesi Imbas Penertiban Waduk Saguling

Warga menduga kuat meningkatnya populasi nyamuk tersebut ada kaitannya dengan tumbuhan eceng gondok yang menumpuk menutup permukaan air.

Melihat fenomena tak biasa itu, Dinkes Bandung Barat menerjunkan petugas kesehatan untuk mengambil sampel serangga tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium Entomologi Loka Litbang Kesehatan, milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Pangandaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com