Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Aksi Begal di Dayeuh Kolot Terekam CCTV, Gagal karena Korban Melawan

Kompas.com, 1 Agustus 2023, 17:45 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com-Aksi dua begal di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, gagal karena korbannya melawan.

Detik-detik peristiwa itu terekam kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) dan beredar luas di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat, dua orang pelaku menggunakan sepeda motor putih dengan pakaian tertutup tengah membuntuti korban yang juga menggunakan sepeda motor merah.

Baca juga: Teror Begal Kembali Terjadi di Makassar, Ancam Korban dengan Busur Lalu Motor Dibawa Kabur

Secara tiba-tiba korban menyadari diikuti oleh kedua pelaku. Kemudian korban berhenti, secara spontan salah seorang pelaku coba merampas kendaraan korban.

Dalam rekaman CCTV itu terlihat korban coba melawan. Bahkan korban yang seorang diri tersebut terus berupaya menyelamatkan sepeda motornya.

Saling baku pukul pun sempat terlihat dalam video tersebut. Salah seorang pelaku yang menggunakan jaket abu sempat mengambil HandPhone (HP) milik korban, dan langsung melarikan diri dengan berlari.

Mohamad Fadlin Auzini (22) korban aksi begal di Komplek Taman Cibaduyut Indah (TCI) Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat dimintai keterangan oleh awak media pada Selasa (1/8/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Mohamad Fadlin Auzini (22) korban aksi begal di Komplek Taman Cibaduyut Indah (TCI) Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat dimintai keterangan oleh awak media pada Selasa (1/8/2023)

Sementara pelaku yang menggunakan jaket hitam, melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor yang dikenakannya untuk menjalankan aksinya.

Mohamad Fadlin Auzini (22) korban dari aksi begal yang gagal mengatakan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: Menanti Gebrakan Kapolda Sumut Irjen Agung Sikat Begal, Premanisme, dan Kejahatan Jalanan

Lokasi kejadian, kata dia, berada tak jauh di tempat dia bekerja yakni di Kompleks Taman Cibaduyut Indah (TCI) Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung.

Fadlin menceritakan, saat itu, baru selesai pulang membeli makan dan hendak kembali menuju tempat bekerja.

Dia tidak mengetahui sedang diikuti oleh para pelaku. Kemudian, Fadlin sadar sedang diikuti, beberapa ratus meter sebelum sampai di tempat ia bekerja.   

"Kejadiannya jam 16.30 WIB, awalnya emang saya enggak tahu diikutin dari mananya. Cuma pas curiganya sudah setelah GOR dekat sini. Saya ngerasa diikutin, ya saya iseng saja narik gas motor saya, eh dia malah ikut ngegas juga. Saya pelan, dia ikut pelan," katanya ditemui di Kecamatan Dayeuhkolot, Selasa (1/8/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau