Memastikan ia diikuti atau tidak, dirinya mencoba mencari tahu kedua orang yang mengikutinya melalui kaca spion motornya.
Kemudian, dia memberhentikan sepeda motornya dan sempat bertanya kepada dua orang tersebut, terkait maksud dan tujuannya mengikuti dia.
"Pas saya nengok ke belakang, saya enggak kenal. Sama saya ditanya, ada apa, dia enggak ngejawab. Tiba-tiba bawa kunci motor saya. Wah dalam pikiran saya ini mah begal," ujarnya.
Yakin akan dibegal, Fadlin langsung memarkirkan sepeda motornya di tengah jalan. Hal itu dilakukannya guna mendapatkan pertolongan dari orang lain.
Namun, upayanya tersebut tidak mendapatkan respons dari masyarakat yang melihat langsung kejadian tersebut.
"Makanya saya parkirkan motor ke tengah. Soalnya di situ ada beberapa kendaraan cuma masih jauh. Jadi kalau saya simpan motor mah pasti pada berhenti. Nah pas parkir ternyata ada bapak-bapak yang merespon saya, pake helm merah kalau enggak salah mah. Cuma enggak ngebantuin, cuma bantuin teriakin aja," kata dia.
"Mereka berdua, saya sendiri. Saya spontan aja langsung ngelawan. Soalnya dia enggak tega ke saya, masa saya tega juga ke dia," kata Fadlin.
Fadlin mengaku kehilangan handphone saat melawan.
Kedua pelaku terlihat ingin merebut motor Fadlin saat dia memarkirkan motornya di tengah jalan.
"Yang dicarinya emang kendaraan saya. Kalau misalkan emang mau ngambil HP, mungkin pas bawa kunci motor saya dibuang. Cuma pas saya parkirkan motor, mereka juga sama, dan satu orang ngambil mendekati motor saya," terang dia.