Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Tragedi Tambang Emas Banyumas, Ada Lubang Bocor dan Air Gede Masuk

Kompas.com - 04/08/2023, 05:43 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak delapan orang pekerja terjebak di lubang tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (25/7/2023) malam.

Delapan penambang emas ini adalah Mulyadi (40), Marmumin (32), Muhidin (44), Ajat (29), Mad Kholis (32), Cecep Supriyana (29), Rama Abd Rohman (38), dan Jumadi (33). Sampai sekarang mereka belum ditemukan dan dinyatakan hilang.

Salah satu penambang yang selamat, Usman Sugalih (41), warga Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Dia menceritakan detik-detik saudaranya terjebak di dalam lubang tambang tersebut, saat air memenuhi lubang dengan cepat.

Baca juga: Potret Kemiskinan di Pelosok Bogor Membuat Satu Keluarga Jadi Korban Tambang Emas Banyumas

Saat kejadian lubang tambang bocor pada Rabu malam, dia sedang istirahat. Hari itu, Usman bekerja di siang hari dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi kebocoran.

"Saya baru satu hari (kerja di tambang), berangkat hari Senin jam 12 malem, engga tidur. Jam 8.00 WIB pagi saya sif siang, jam 17.00 WIB saya keluar (lubang tambang)," kata Usman kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).

"Jam 20.00 WIB malem itu, malem Rabu pada masuk 8 orang. Itu saya dikasih kabar ada yang bocor ke lubang, sekitar jam 22.00 WIB, ada lubang bocor masuk dan di sana ada orang Bogor," sambung dia.

Ia kemudian mengecek lubang itu dan ternyata betul air masuk dan langsung menjebol lubang tambang emas itu.

"Saya cek ternyata betul di kedalaman 25 meter itu air sangat gede banget dan saya ingin menolong rekan-rekan di dalam sangat tidak memungkinkan. Akhirnya saya naik ke atas, sekian menit air itu masuk ke sumuran pertama," ungkap dia.

Usman menyaksikan bagaimana saudara-saudara dari Bogor terjebak di dalam lubang maut itu.

Ia mau menolong tetapi situasinya tidak memungkinkan. Ia kemudian kembali dan menyiapkan sejumlah alat bantu untuk menarik korban.

Baca juga: Alasan 8 Warga di Pelosok Bogor Memilih Jadi Penambang Emas Ilegal Banyumas

"Cuma tangan tak sampai, airnya udah gede banget. Salah satu keponakan saya di dalam, namanya Muhidin," ujarnya.

Usman mengatakan keluarga sudah ikhlas dan tinggal berdoa semoga jasad korban ditemukan.

"Intinya kami hanya bisa mengikuti prosedur aja, keluarga juga sudah mengikhlaskan. Harapan ada, semoga dibawa pulang ke Kiarasari, apapun kondisinya, cuma mungkin kondisinya sangat sulit, kembali lagi ke takdir allah kita mengikhlaskan dan berdoa terus," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Tim SAR memutuskan untuk menghentikan penyelamatan delapan penambang setelah tujuh hari melakukan pencarian, Selasa (1/8/2023).

Hal itu disebabkan volume air di dalam lubang yang tak kunjung surut meskipun sudah dilakukan penyedotan selama 24 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com