Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Tabrakan Beruntun di Cianjur, Rem Blong dan 2 Nyawa Melayang

Kompas.com, 4 Agustus 2023, 09:53 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Sebanyak sembilan kendaraan terlibat tabrakan di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jebrod, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (2/8/2023) siang.

Dua orang pengendara sepeda motor meninggal dunia dan dua korban lainnya mengalami luka.

Kecelakaan maut ini dipicu truk bermuatan air mineral bernopol B 9863 LM yang melaju dari arah Sukabumi menuju Bandung kehilangan kendali sehingga menabrak sejumlah kendaraan di depannya.

Baca juga: Tabrakan Beruntun Cianjur Tewaskan 2 Pengendara, Sopir Truk Jadi Tersangka

Berikut sejumlah fakta tabrakan beruntun di Cianjur:

9 Kendaraan terlibat kecelakaan

Sebuah truk hino boks bermuatan air mineral kehilangan kendali dan terlibat tabrakan dengan delapan kendaraan lain.

Truk boks yang melaju dari arah Sukabumi menuju Bandung itu menabrak sejumlah kendaraan di dua tempat berbeda dalam satu rangkaian kejadian.

Dikatakan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cianjur, AKP Anaga Budiharso, sembilan kendaraan tersebut terdiri dari kendaraan roda 10 satu unit, roda enam tiga unit, mobil minibus, dan empat kendaraan roda dua.

"Truk boks yang menjadi pemicu tabrakan (kemudian menabrak) truk sampah, truk engkel pasir, tronton pengangkut sirtu (pasir batu), mobil avanza, dan sepeda motor," kata Anaga, Rabu (2/8/2023).

Kerasnya tabrakan mengakibatkan beberapa kendaraan dalam kondisi ringsek di bagian bodi depan.

"Semua kendaraan telah dievakuasi dari lokasi kejadian untuk menormalisasi arus lalu lintas di lokasi kejadian yang sempat tersendat," ujar Anaga.

Faktor kelaikan kendaraan

Polisi memastikan kecelakaan beruntun itu akibat rem blong sehingga sopir tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya.

"Hasil pemeriksaan kendaraan yang melibatkan pihak dari Dishub dan teknisi bahwa rem truk hino boks ternyata tidak berfungsi," kata Anaga.

Kondisi rem tersebut ditenggarai karena kurang perawatan dan jarang dilakukan servis berkala.

"Ada celah rem sebelah kiri karena kurang perawatan sehingga tidak berfungsi dengan baik," ujar dia.

Selain itu juga ditemukan rembesan pada roda sumbu kedua.

Baca juga: Tabrakan Maut di Cianjur, Truk Air Mineral Tabrak Kendaraan di 2 Lokasi

Pengendara sepeda motor meninggal dunia dalam tabrakan beruntun di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cianjur, Jawa Barat, diduga berawal dari truk tronton mengalami rem blong, Rabu (2/8/2023).ANTARA/Ahmad Fikri Pengendara sepeda motor meninggal dunia dalam tabrakan beruntun di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cianjur, Jawa Barat, diduga berawal dari truk tronton mengalami rem blong, Rabu (2/8/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau