Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Mengguyur Hanya Satu Rumah di Tasikmalaya, Warga Sigap Menadah Airnya

Kompas.com - 08/08/2023, 16:27 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Hujan hanya mengguyur salah satu rumah di Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (5/8/2023) pagi tak lama setelah azan subuh.

Pemilik rumah, Iceng mengaku ketakutan saat hujan hanya mengguyur rumahnya pagi itu, sedangkan tetangga Iceng langsung mengambil air hujan dengan ember dan wadah lainnya.

"Ada juga yang tangannya menadahkan air hujan itu terus diusap ke bagian badannya yang sakit,” kata Iceng, Senin (7/8/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

“Saya boro-boro ingat (mengambil air hujan tersebut), karena ya takut lihat hujan cuma di rumah saya saja,” imbuhnya.

Kesaksian tetangga

Tetangga Iceng yang turut menyaksikan fenomena tersebut, Aldi (25) mengatakan bahwa hujan yang hanya turun di rumah Iceng itu berdurasi sekitar lima menit.

Baca juga: Kronologi Sopir Angkot Pukuli Kru Truk Tangki Pertamina Tasikmalaya Pakai Kunci Roda

“Saya kan bangun tidur, mau shalat subuh ke masjid. Pas saya keluar lewat pintu samping, 'aduh kok hujan?' Tapi setelah dilihat ke sana (sisi yang lain), sebelah sana kok kering. Hujannya hanya sekotak itu saja,” ujar Aldi.

"Setelah beberapa menit hujan itu turun, listrik rumah saya mati. Pas listrik nyala kembali, barulah hujannya tiba-tiba reda,” sambungnya.

Aldi menambahkan, awalnya dia mengira ada sesuatu yang bocor sehingga air turun di rumah Iceng.

"Ternyata tidak ada yang bocor. Tidak lama dari situ, banyak warga berdatangan. Pak RT juga datang,” ucap Aldi.

Penjelasan BMKG

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu memaparkan, fenomena hujan dengan skala sangat lokal lumrah terjadi pada musim kemarau.

Baca juga: Puluhan Warga Tasikmalaya Keracunan Usai Makan Nasi Kotak Hajatan

Dia menjelaskan, kondisi itu disebabkan awan sel tunggal yang terbentuk di suatu area atau wilayah, sehingga cahaya matahari yang dapat berpengaruh terhadap fenomena tersebut menguapkan kelembapan dari satu sisi.

Selain itu, bangunan atau struktur lainnya juga dapat memblokir hujan dari awan yang bergerak di atas suatu wilayah, sehingga hujan hanya jatuh di satu sisi.

“Ini berarti tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh cahaya matahari terjadi curah hujan," jelasnya.

Kecepatan dan arah angin juga dapat menyebabkan hujan turun pada sudut yang berbeda sehingga meningkatkan kemungkinan hujan yang lebih besar di satu sisi.

Baca juga: Kebakaran Rumah di Tasikmalaya Diduga karena Laptop Meledak

“Ada beberapa faktor yang menentukan di mana hujan akan turun. Namun, sisi mana yang akan hujan dapat bervariasi, bergantung lokasi,” terang Teguh.

Teguh mengimbau, masyarakat tak perlu panik dengan fenomena yang wajar terjadi saat musim kemarau.

“Kondisi ini tidak berkaitan dengan prekursor bencana lainnya. Mohon disikapi dengan tenang dan tidak panik,” papar Teguh.

“Hanya percayai berita yang berasal dari akun atau kanal resmi lembaga pemerintahan yang berwenang, seperti BMKG, BPBD, dan Basarnas. Jangan mudah menyebarkan berita yang belum jelas asal-usulnya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Bandung
Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Bandung
Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Bandung
Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Bandung
Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Bandung
Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Bandung
10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

Bandung
Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com