Warga pun sampai menyedot air sungai Cilanang menggunakan mesin pompa penyedot dan ditampung ke kolam-kolam yang ada di lingkungan RW 01.
"Jadi airnya ditarik pake mesin ditampung di kolam, kenapa di kolam karena biar langsung masuk ke sumur warga," jelasnya.
Ditanya terkait air yang sudah terkontaminasi limbah, Irfan mengatakan, tak ada pilihan.
Ia hanya meyakini, air sungai Cilanang yang ditampung ke dalam kolam bisa lebih bersih, lantaran terendap oleh tanah.
Baca juga: Hilangnya Mata Air karena Penggundulan Hutan Perparah Kekeringan di Karawang
Sejauh ini, tindakan tersebut dirasa maksimal, dan membantu warga dari kekeringan.
"Ada juga yang pakai sumur tapi tetap saja kalau sudah gini ya kering," kata Irfan.
Ia menambahkan, sudah dua tahun warga Kampung Warung Cina mengalami kekeringan. Setiap, kemarau tiba, lanjut dia, wilayahnya pasti terimbas kekeringan.
Menurutnya, kekeringan semakin parah ketika pabrik-pabrik yang mengelilingi pemukiman warga melakukan pengeboran untuk memenuhi kebutuhan air pabrik.
"Sudah dua kali kemarau sih kekeringan itu berjalan setelah ada proyek itu berjalan (pemboran) di perusahaan kemarau kering seperti ini," tuturnya.
Meski dua tahun menjalani musim kemarau dengan kekeringan, Irfan menyebut belum ada bantuan ari bersih untuk warga Kampung Warung Cina.
Sejauh ini, kata dia, warga berinsiatif melakukan penyedotan air sungai untuk menutupi kebutuhan air sehari-hari.
"Soal bantuan sih belum ada, enggak tahu ke depannya saya enggak tahu juga, dari pemerintah juga belum ada. Paling ini dari inisiatif warga ngambil air di sungai masukin ke sini karena di sini meresap ke warga jadi warga gotong royong," terangnya.