Ehor Rohman (45) Ketua RT 03 membenarkan, kondisi air dari sungai Cilanang tidak baik untuk digunakan. Hanya saja, ia dan yang lainnya tidak memiliki pilihan.
"Kalau bicara bau atau kotor ya sudah jelas," bebernya.
Menurutnya, dengan ditampungnya air sungai Cilanang ke dalam kolam penampungan akan membuat air lebih higenis atau aman bila dibandingkan disedot langsung ke sumur-sumur milik warga.
"Supaya bersih terserap oleh tanah, kalau langsung dari sungai ke rumah warga takutnya ada racun atau gimana. Kalau langsung nanti takut ada masalah. makanya ditampung dulu," kata dia.
Baca juga: Terdampak Kekeringan, Ratusan Petak Sawah di Lampung Terancam Gagal Panen
Sejauh ini, sambung Rohman, air yang diterima warga usai ditampung di dalam kolam tergolong bersih dan bisa digunakan.
"Alhamdulilah kalau ke rumah warga jadi bersih, sekarang juga masih banyak yang memerlukan ini air bersih," Kata Rohman.
Setiap kali melakukan penyedotan, warga di RT 01 patungan untuk membeli bahan bakar untuk mesin penyedot.
"Kalau sampai penuh kolamnya hampir Rp 150.000 kita beli bahan bakar, ini mesin itu milik Pak RW sebelumnya," katanya.
Selain warga yang inisiatif patungan dan melakukan penyedotan, kadang kala, Karang Taruna setempat insiatif untuk melakukan hal serupa.
"Itu juga saya enggak minta ke warga, iuran aja sendiri, karena itu insiatif karang taruna saja. Jadi yang ridha saja. Ada khawatir juga karena takut mesin rusak atau gimana karena perekonomian di sini ya terbilang terbatas," jelas dia.
Baca juga: Musim Kemarau Diprediksi sampai Januari 2024, 25 Kapanewon di DIY Terdampak Kekeringan
Sementara, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab).
Hasil rapat tersebut, kata Dadang, telah menentukan titik wilayah yang kekeringan dari mulai tingkat RW hingga Desa.
"Yang kekeringan kami sudah rapat koordinasi dengan opd semua kita akan lihat titik lokus masing-masing desa atau RW," kata Dadang.
Menurutnya, setiap wilayah yang rawan kekeringan atau mengalami kendala ketersediaan air akan ditindak lanjut oleh PDAM dan Dinas PUTR.
"Sudah dibahas, di mana lokasi RW yang katakan rawan ketersediaan air maka kami akan menyediakan tangki atau toren untuk menyediakan air dan disuplai nantinya," ujar Dadang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.