Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Pemulung di TPA Sarimukti: Bertahan Tak Dapat Bantuan, Pulang Kampung Tak Ada Pekerjaan

Kompas.com - 08/09/2023, 16:06 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ratusan pemulung di Kampung Ciherang, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar), mengeluh tak mendapat bantuan berupa sembako atau makanan dari pemerintah selama empat hari terakhir.

Padahal sejak tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti terbakar selama hampir tiga pekan, mereka tidak dibolehkan bekerja memilah sampah yang memiliki nilai ekonomi.

Salah satu pemulung di TPA Sarimukti, Oom Komalasari (52) menjelaskan, dia beserta pemulung lainnya biasanya mendapat bantuan makanan nasi, mi instan, dan sembako lainnya.

Akan tetapi, sejak sekitar empat hari terakhir, 237 orang dari 65 kepala keluarga (KK) itu tak lagi menerima bantuan yang biasanya dipasok dari dapur umum.

"Bantuan (makanan) sudah empat hari tidak ada dan tidak ada konfirmasi apa-apa lagi kalau masalah bantuan, tapi kami tidak bisa mulung lagi, katanya sampai 11 September (2023)," kata Oom, dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: TPA Sarimukti Buka Zona Pembuangan Sampah Darurat, jika Penuh Ditutup Lagi

"Biasanya ada bantuan juga dari para relawan, kalau sekarang tidak ada. Jadi sekarang kami hanya mengandalkan stok yang dikasih dari yayasan, itu pun kebanyakan makanan anak-anak," sambungnya.

Meski begitu, Oom menekankan, dia dan para pemulung lainnya akan tetap bertahan di rumahnya, alih-alih pulang ke kampung halaman.

"Kalau pulang pun mau apa, kerjaan tidak punya, terus makan dari mana? Sedangkan keluarga tetap saja kan butuh makan, jadi banyak yang ingin bertahan di sini," ujar Oom.

Pemulung lainnya di kawasan TPA Sarimukti, Wiwi (56), saat ini pihaknya sedang mengupayakan donasi dari aparat setempat.

"Selama kami belum dapat donasi paling saling bantu. Jadi kalau yang masih ada stok makanan, dikasih gitu. Sekarang kondisinya sudah darurat, butuh bantuan, apalagi waktu boleh memulung belum jelas juga," ucap Wiwi.

Baca juga: Hampir Sepekan Kebakaran TPA Sampah di Pemalang Masih Belum Padam, Warga Mulai Terganggu

Bakal cek ulang

Menanggapi keluhan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat mengaku akan melakukan pengecekan ulang.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfotik KBB, Taufik Kurnaefi mengatakan, bantuan makanan untuk warga yang terdampak kebakaran TPA Sarimukti masih terus berjalan.

"Namun kami akan melakukan kroscek ke lapangan, bisa saja terlewat," ungkap Taufik.

Dia membeberkan, dapur umum Tagana yang didirikan oleh Dinas Sosial KBB masih menyiapkan 1.500 porsi untuk tiga kali makan bagi warga terdampak.

Baca juga: 30 Pembuang Sampah di Yogyakarta Jalani Sidang, Didenda Rp 400.000

"Untuk makan pagi disiapkan 500 porsi, begitu pun siang dan malam dengan jumlah porsi yang sama. Sehingga totalnya mencapai 1.500 porsi makanan yang diberikan kepada warga terdampak kebakaran," jelasnya.

"Petugas Tagana KBB melaksanakan kegiatan dapur umum, mulai dari belanja, persiapan, pengolahan, pendistribusian untuk tiga kali makan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Ratusan Pemulung Sarimukti 4 Hari Tak Dapat Jatah Makan padahal Dapur Umum Siapkan 1500 Porsi/Hari"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com