KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Stasiun Halim, Jakarta, hingga Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), pada Rabu (13/9/2023) pagi.
Usai mencoba kereta cepat, Jokowi mengatakan, dia merasa sangat nyaman meski saat kereta melaju dengan kecepatan 350 km per jam.
"Saya empat kali datang ke proyek kereta cepat, tapi memang baru pertama kali mencoba," kata Jokowi, di Stasiun Padalarang, Rabu (13/9/2023).
"Nyaman, tadi pada kecepatan 350 km per jam tidak terasa sama sekali, baik saat duduk maupun saat saya berjalan sehingga ya inilah peradaban," imbuhnya.
Dia menjelaskan, KCJB sebenarnya bisa melaju dengan kecepatan hingga 380 km per jam, namun demi kenyamanan penumpang, kecepatannya dibatasi hanya mencapai 350 km per jam.
Baca juga: Momen Jokowi Sempat Kecele Saat Gol Pertama Indonesia Dianulir
Jokowi pun menilai, operasional KCJB sudah cukup baik. Dia tak membeberkan apa saja yang perlu dievaluasi dari proyek tersebut.
"Saya melihat tadi bagus," ujar Jokowi.
Jokowi menyampaikan, kereta cepat Jakarta-Bandung rencananya akan diresmikan pada 1 Oktober 2023, namun dia menyerahkan keputusan penuh kepada pihak regulator dan operator, yakni Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
"Jangan dipikir nanti saya mengejar. Yang menentukan tetap dari manajemen kereta cepat juga tentu saja konsultasinya, Kemenhub," ucap Jokowi.
Jokowi menambahkan, setelah keamanan dan kenyamanan kereta cepat dinyatakan baik, KCJB akan diresmikan dan dibuka untuk uji coba bagi masyarakat umum tanpa tarif alias gratis.
"Tetap (gratis). Biar orang mau mencoba, masyarakat mencoba. Rasain dulu 350 km per jam seperti apa. Dari Halim sampai ke Padalarang 25 menit, kemudian kalau sampai Tegalluar berapa menit, kan harus dicoba," papar Jokowi.
Baca juga: Jajal Kereta Cepat Sebelum Peresmian, Jokowi Tiba di Stasiun Padalarang
Dia berharap, warga akan memiliki tambahan transportasi massal alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kemacetan.
"Kita harapkan ada perpindahan dari penggunaan mobil pribadi ke kereta cepat, ke LRT, MRT, Transjakarta, sehingga kemacetan di jalan bisa dikurangi, polusi bisa dikurangi, arahnya ke situ," ungkap Jokowi.
"Karena setiap tahun kita kehilangan lebih dari Rp 100 triliun karena macet di Jabodetabek dan Bandung," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.