BANDUNG, KOMPAS.com- Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Gun Gun Sumaryana mengatakan, kerap kesulitan untuk mencari pasokan air baku ketika menghadapi kebakaran terutama di musim kemarau.
Pasalnya, dari 200 hidran di Kota Bandung, Jawa Barat, hanya sedikit yang bisa dimanfaatkan.
"Cuma ada empat yang sering kita manfaatkan. Tetapi sebenarnya titiknya ada ratusan, " ungkap Gun Gun saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Senin (18/9/2023).
Baca juga: Antusiasme Masyarakat Tinggi, 98 Persen Tiket Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ludes
Lebih lanjut Gun Gun mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada Perumda PDAM Tirtawening untuk mengalirkan kembali air ke hidran lainnya agar bisa mendapatkan akses air lebih mudah ketika terjadi kebakaran.
"Kita sudah berkoordinasi dan bersurat dengan PDAM agar minimal di titik-titik di objek vital debit airnya mencukupi karena memang kalau ada kebakaran debit air di hidran harus mumpuni, " tuturnya.
Di tempat yang sama, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengaku sudah sering meningatkan kepada PDAM Tirtawening untuk menambah debit air baku tidak hanya untuk kebutuhan komersil saja, tetapi juga untuk kebutuhan hidran agar memudahkan upaya pemadaman ketika terjadi kebakaran.
"Kita sudah sering mengatakan ke PDAM Tirtaweing yang pertama adalah meningkatkan volume air baku yang selalu jadi persoalan. Ini selalu jadi persoalan yang harus dioptimalkan, " tegas Ema.
Baca juga: Cerita Warga Bandung Ikut Uji Coba Kereta Cepat Gratis
Ema menambahkan, dia sudah mendengar renaca PDAM Tirtawening untuk bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta II (PJT II) untuk memanfaatkan air dari Waduk Saguling sebagai tambahan suplai air baku. Namun hingga hari ini tidak ada realisasi.
"Kalau sudah terakomodir, kebutuhan hidran harus diatensi karena kalau menciptakan air baku sendiri Diskar PB tidak berkapasitas itu, mereka hanya mencari air. Untuk menyediakan air, harus ada institusi lain yang menopang," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.