Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skywalk Tahap 2 Diresmikan, Harapan Baru PKL Teras Cihampelas

Kompas.com - 19/09/2023, 22:38 WIB
Putra Prima Perdana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Skywalk Cihampelas atau lebih dikenal dengan nama Teras Cihampelas, adalah salah satu inovasi Pemerintah Kota Bandung di masa kepemimpinan pasangan Ridwan Kamil-Oded M Danial sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung.

Kawasan ini dibangun untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang memadati sepanjang jalan Cihampelas pada tahun 2017 lalu.

Namun demikian, Teras Cihampelas yang kala itu diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru di Kota Bandung hanya ramai di awal saja. Bangunan yang menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 48 miliar tersebut perlahan menjadi kumuh.

Baca juga: Heboh Video Mesum Remaja di Teras Cihampelas, Ini Kata Pemkot Bandung

Pendapatan pra PKL yang direlokasi lama kelamaan anjlok, jauh dari pendapatan mereka sebelum direlokasi ke atas pedestrian langit tersebut.

Faktornya berbagai macam, beberapa di antaranya karena sulitnya akses parkir untuk pengunjung dan munculnya PKL baru di bawah skywalk yang membuat pengunjung malas naik ke atas.

Kondisi semakin suram ketika memasuki masa pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun. Ratusan kios-kios kecil satu demi satu ditinggalkan pedagang.

Pada Agustus 2018, Pemkot Bandung memulai pembangunan Skywalk Cihampelas tahap 2.

Namun dikarenakan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut tidak bisa menyelesaikan pembangunan dan memenuhi target yang ditentukan Pemkot Bandung, akibatnya proyek tersebut dihentikan pada bulan Maret 2019 lalu.

Setelah mangkrak selama empat tahun di masa kepemimpinan pasangan Oded M Danial-Yana Mulyana, Teras Cihampelas tahap 2 akhirnya selesai dan diresmikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna, Selasa (19/9/2023).

Skywalk sepanjang 250 meter tersebut cukup cantik dan menarik. Sisi kiri dan kanan dihiasi dahan-dahan pohon yang rindang. Daun daun kering yang berguguran dari pepohonan membuat suasana menjadi lebih estetik.

Di ujung Teras Cihampelas, terdapat spot foto yang cukup menarik karena menampilkan salah satu landmark Kota Bandung yakni Flyover Pasopati.

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Teras Cihampelas tahap 2 ini diharapkan menjadi jawaban untuk para PKL yang selama beberapa tahun ini selalu mengeluhkan sepinya pengunjung yang berimbas kepada minimnya pendapatan mereka.

Skywalk Teras Cihampelas tahap 2 selesai dibangun.KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Skywalk Teras Cihampelas tahap 2 selesai dibangun.

"Kita sedang berupaya melalui persemian ini Teras Cihampelas bisa kembali direaktivasi. Jujur pada tahap pertama, setelah para PKL kita pindahkan, yang terdengar hanya komplain dan komplain. Karena ternyata tidak mudah mengubah perilaku konsumen yang datang ke Cihampelas untuk bisa tertarik mengunjungi PKL di atas sini," kata Ema saat ditemui seusai peresmian, Selasa sore.

Ema berharap, empat tambahan trase ini bisa menjadi wadah kreatif bagi masyarakat Kota Bandung, dan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.

"Kita bisa bermusik di sini, anak-anak bisa belajar di sini, atau orang dewasa bisa bekerja di sini karena kan ada working space gratis. Ini sangat luar biasa," ujarnya.

Namun demikian, Ema tidak menampik jika masih ada fasilitas yang perlu ditambah, terutama lahan parkir. Lantraan masih minim, Ema mengimbau pengunjung untuk memarkirkan kendaraannya sementara di lahan-lahan parkir yang tersedia.

"Karena lahan di sini tidak murah dan untuk membeli lahan pun tak mudah. Jadi untuk sementara kita budayakan drop off dulu. Atau pengunjung bisa memanfaatkan lahan parkir di Ciwalk atau di depan toko- toko. Kalau bus memang bukan peruntukannya, tapi mereka bisa drop off dulu," ungkapnya.

Dia berharap, ke depan ada gedung parkir ke Teras Cihampelas. Namun Ema mengakui, saat ini belum ada aset Pemkot yang bisa dimanfaatkan untuk lahan parkir.

"Semoga ke depan ada pihak ketiga yang ingin menanamkan investasi untuk gedung parkir agar bisa mengakomodasi kepentingan masyarakat," tandasnya.

Pj Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Skywalk Teras Cihampelas tahap 2 yang baru diresmikan, Selasa (19/9/2023).KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Pj Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Skywalk Teras Cihampelas tahap 2 yang baru diresmikan, Selasa (19/9/2023).

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi menjelaskan, anggaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan Skywalk tahap 2 ini mencapai Rp. 2,75 miliar.

Menurut dia, kehadiran Teras Cihampelas tahap 2 ini dengan fasilitas-fasidiharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat Kota Bandung dan wisatawan

"Konsep area ini core and compliment. Jadi tempat ini ada untuk mengundang masyarakat berkumpul dan berkegiatan di sini. Mereka juga bisa menikmati kuliner di sini. Tentu ini luar biasa," kata Didi.

Selain itu, Didi juga menyebut kawasan ini telah dilengkapi berbagai fasilitas. Untuk keamanan, ia menyebut ada kamera pengawas yang berfungsi memantau situasi di sekitar Teras Cihampelas.

Selain itu, ada pula empat titik jaringan internet nirkabel (wifi) Diskominfo Kota Bandung yang bisa diakses dan dinikmati warga yang berkegiatan.

Didi berharap, kehadiran Teras Cihampelas dapat menjadi destinasi wisata favorit, pusat kegiatan luar ruangan, dan juga memicu terjadinya aktivitas ekonomi yang memajukan pelaku UMKM di sekitar kawasan ini.

Kata pedagang

Di tengah peresmian, para PKL Teras Cihampelas berharap selesainya Teras Cihampelas tahap 2 yang berfungsi sebagai ruang publik membawa angin segar untuk usaha mereka.

Muhammad Septian (23), pedagang topi dan ikat kepala khas Sunda berharap kehadiran pengunjung di teras Cihampelas tidak hanya ramai di awal saja seperti dulu saat mereka pindah dari bawah ke atas Skywalk.

"Harapannya pengunjung jangan ramai awalnya doang, pertengahan bubar lagi, " ungkapnya.

Sejak tahun 2017, Pria yang akrab disapa Tian ini mengaku hanya bisa bertahan dengan pendapatan yang minim. Seminggu ke belakang saja, Tian mengaku baru mendapatkan uang Rp 500.000.

"Bersihnya cuma Rp 350.000. Itu juga kalau weekend saja. Kalau hari biasa paling cuma satu atau dua yang laku. Sering juga enggak ada yang kejual sama sekali, " tuturnya.

Baca juga: Teras Cihampelas, Wajahmu Kini...

Senada dengan Tian, pedagang lainnya, Rizki Akbar (25) memiliki harapan yang sama dengan kehadiran Teras Cihampelas tahap 2 yang baru selesai dibangun.

"Mudah mudahan bisa jadi ramai lagi seperti dulu. Lebih banyak kegiatan biar masyarakat mau berkunjung kesini, " tuturnya.

Soal pendapatan tidak jauh berbeda, Rizki mengatakan, akhir pekan menjadi harapan satu-satunya untuk menjual barang dagangannya.

"Kita di sini cuma mengandalkan hari libur saja. Kebanyakan yang beli dari wisatwan luar kota, " tandasnya.

Adapun empat trase tematik baru di Teras Cihampelas antara lain zona fashion show, zona sirkuit remote control (RC), zona galeri sejarah, dan zona kelas luar (oudoor class).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com