Baginya, pilihan berdagang secara konvensional masih harus dipertahankan. Pasalnya untuk berubah menjadi pedagang online perlu tahapan panjang.
"Begini, bukan kami enggak mau, mau-mau saja, tapi gimana tahapannya menurut saya sama saja kaya dagang gini, panjang. Sementara enggak semua bisa menjalankan aplikasi online atau enggak semuanya mudah paham," kata Atin.
Untuk mempertahankan kios dan dagangannya, Atin mesti menjual barang dengan harga murah bahkan jauh dari biasanya.
"Nih kaya sepatu sekolah, biasanya saya jual bisa sampai Rp 180 atau Rp 200 ribu untuk sepatu anak, modalnya hanya Rp 100 ribu sekarang saya jual Rp 120 ribu atau Rp 115 ribu yang penting ada buat bertahan hidup dulu aja," jelasnya.
Ditanya soal omzet, Atin hanya tersenyum kecil. Omzetnya sudah anjlok sejak Covid-19.
"Kalau ditanya omzet, waktu Covid katakanlah masih bisa bertahan, sekarang mah haduh sudah anjlok banget," bebernya.
Hal serupa dirasakan Wildan (43), pedagang seragam sekolah. Ia mengungkapkan, pembeli yang datang terkadang membandingkan dengan harga di marketplace.
"Jadi secara enggak langsung kita juga dikasih contoh sama pembeli, bahwa saingan kita itu toko online," kata Wildan.
Menurutnya, nasib dia sebagai pedagang seragam jauh lebih memprihatinkan dari pedagang lain.
"Gini, kalau saya pasti ada musimnya yaitu waktu masuk sekolah atau tahun ajaran baru lah, sesudah itu dari mana? Karena seragam bukan pakaian sehari-hari," ujar Wildan.
Wildan berharap jika pedagang konvensional sepertinya tidak diperhatikan, ia meminta pemerintah menutup aplikasi online.
"Tutup saja, karena kita juga kesulitan di sini, enggak semua masyarakat melek terhadap teknologi," kata dia.
Tak hanya itu, ia meminta pemerintah baik tingkat pusat, provinsi, dan daerah memerhatikan nasib pedagang konvensional.
"Seharusnya ada solusi lah, minimal di harga itu sama dengan di lapangan, kalau seenaknya kaya gini, kita mau bagaimana," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.