BANDUNG, KOMPAS.com- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengatakan, dalam waktu dekat akan segera menangani penumpukan sampah di wilayah Bandung Raya.
Diketahui, berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar hingga Selasa (19/9/2023), 25.000 ton sampah di Bandung Raya masih berserakan dan belum bisa diangkut selepas kebakaran TPA Sarimukti sejak Sabtu (19/8/2023).
Ia menyebutkan, masih ada zona darurat yang bisa dimanfaatkan untuk menampung sebagian dari jumlah total sampah yang ada di Bandung Raya.
"Masih ada ruang di TPA Sarimukti, nanti ada sedikit-sedikit (pengakutan). Dari 25.000 ton masih ada ruang 5.000 ton," ujar Bey saat meninjau TPS Cibeunying, Kota Bandung, Kamis (21/9/2023).
Baca juga: Bey Minta 6 Pj Wali Kota dan Bupati yang Baru Dilantik Terjun ke Lapangan
Namun demikian, yang terpenting saat ini adalah bagaimana mengurangi volume sampah yang diproduksi dari wilayah Bandung Raya. Pasalnya, penumpukan selalu terjadi bila ada kendala di TPA Sarimukti.
"Harus dijadikan momentum darurat sampah ini, seperti sadar pengelolaan sampah mulai dari hulu (rumah tangga) harus jelas pemisahan sampahnya antara organik dan anorganik," uca Bey.
Dia juga telah mendorong kepala daerah di Bandung Raya segera memasifkan gerakan pemilahan sampah dari hulu.
"Jadi mungkin saya minta Pak Pj untuk lebih masif lagi untuk ke PHRI untuk turun ke hulu. Artinya Pak Pj untuk menginstruksikan camat, lurah untuk masif memberi informasi, dan mengedukasi masyarakat untuk memisahkan sampah dari rumah," tambah Bey.
Baca juga: Kepemimpinan Berakhir, Ridwan Kamil Serahkan Kujang Pusaka ke Bey Machmudin
Bey juga menyebutkan telah membatasi sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti. Menurutnya, pengurangan ini penting dilakukan agar tidak terjadi overload atau kelebihan.
"Harus, di empat kota (dan) kabupaten itu kan sudah komitmen dari kepala daerahnya, Cimahi, Kota Bandung, Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung itu mengurangi 50 persen yang di kirim ke Sarimukti," katanya.
Sementara itu, terkait opsi perpanjangan status darurat sampah belum akan diputuskan. Status itu masih berlangsung hingga 25 September 2023.
"Nanti tunggu sampai tanggal 24," pungkas Bey.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.