BANJAR, KOMPAS.com - Salah seorang saksi mata dalam kasus Arthur Leigh Welohr, WNA Amerika membunuh ayah mertua di Kota Banjar, Jawa Barat mengungkapkan detik-detik pelaku menganiaya korban.
Menurut saksi, pelaku beberapa kali menusuk leher korban dengan senjata tajam.
"Kaya (pakai) pisau belati," kata Rama, saksi mata saat ditemui di TKP, Senin (25/9/2023).
Baca juga: Motif WNA di Banjar Bunuh Mertua karena Merasa Korban Ikut Campur Urusan Keluarga
Dia menjelaskan, kejadian itu terjadi sangat cepat. Awalnya, Rama mendengar teriakan istri korban.
"Saya lagi kerja," katanya.
Rama langsung lari begitu mendengar teriakan istri korban.
Saat tiba di lokasi, dia melihat pelaku sedang memiting korban dengan tangan kiri, lalu menusuk leher korban.
"Saya berusaha nyari alat untuk membantu korban," ujarnya.
Begitu mendapat batang pohon singkong, Rama langsung memukul pelaku. Namun pelaku cukup kuat.
"Ada pemuda yang melawan (pelaku) juga pakai galah, bahkan sampai patah galahnya," terang Rama.
Setelah mendapat tusukan di leher, menurut dia, tak lama korban kemudian meninggal dunia.
Sementara itu, keseharian pelaku dalam bermasyarakat dianggap biasa-biasa saja. Pelaku suka ikut shalat berjamaah di masjid lingkungan tempat tinggalnya.
"Orangnya biasa saja. Suka salat di masjid, saat ada kegiatan di lingkungan suka ikut," katanya.
Baca juga: WNA Amerika Serikat Aniaya Mertua hingga Tewas, Polisi Periksa Tiga Saksi
Sebelumnya, polisi mengamankan Arthur Leigh Welohr. Pelaku diduga menganiaya mertuanya hingga korban meninggal dunia.
Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku merasa korban kerap mencampuri urusan rumah tangganya.
Melalui keterangan tertulis dari Humas Polres Banjar, pelaku merasa sendiri, tidak dibela, dan akhirnya melakukan pembunuhan.
Dalam kasus ini, tersangka ALW disangkakan Pasal 338 KUHP Pidana tentang Tindak Pidana Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dulu merampas orang lain diancam, karena pembunuhan berencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.