Kepada Mayang, Lingga mengaku disekap dan akan dibunuh jika tidak segera ditebus. Lingga juga mengaku diminta memberikan uang tebusan sebesar Rp 49 juta.
Beberapa hari setelahnya, video Lingga dan istrinya yang mengaku sedang disekap viral di media sosial.
“Kemarin setelah (video penyekapan Lingga dan Nia) viral, saya kontak, katanya sudah ditebus oleh perusahaan lain di Kamboja, tapi disuruh pulang tetap tidak mau katanya mau tetap kerja di sana,” ucap Mayang.
Menanggapi cerita itu, Dedi Mulyadi memastikan bahwa dia bisa saja memberi uang Rp 50 juta untuk menebus pasutri tersebut. Namun, dia ingin mengetahui secara pasti duduk permasalahan yang terjadi.
Dedi pun berterima kasih kepada pihak keluarga dan Disnakertrans Purwakarta yang telah memberikan penjelasan terkait kasus tersebut.
Baca juga: Netralitas ASN di Pemilu, Gibran: Kalau Ada yang Tidak Netral Lapor ke Saya
“Buat Lingga cepat pulang, jangan merepotkan kakak kamu terus. Jadi kalau kamu sudah kerja, punya uang, cepat pulang. Kalau kamu diborgol lagi, bikin cerita susah lagi, awas loh, tidak akan kami anggap. Intinya kamu itu bandel,” tegas Dedi Mulyadi.
Dia pun mendoakan agar seluruh tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri selalu dalam keadaan baik dan tidak mengalami peristiwa membahayakan keselamatan.
“Semoga seluruh diplomat Indonesia di berbagai negara tetap melindungi TKI, bagaimana pun itu martabat bangsa kita,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.