Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepastian Hukum Kasus Bayi Tertukar di Bogor akan Diungkap lewat "Scientific Crime Investigation"

Kompas.com - 29/09/2023, 19:11 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dua bayi laki-laki yang tertukar di Bogor, Jawa Barat, resmi diserahkan atau dikembalikan ke orangtuanya setelah melalui proses adaptasi bonding atau kedekatan selama sebulan.

Kini, pihak kepolisian akan mengungkap kasus hukum dugaan tindak pidana penggelapan asal usul atau menghilangkan identitas dua bayi saat melahirkan di rumah sakit.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menegaskan, kasus tersebut akan diungkap melalui metode scientific crime investigation.

Baca juga: Bayi Tertukar di Bogor Dikembalikan, Kedua Ibu Berencana Ganti Nama Anaknya

"Dalam proses menaikkan penyidikan kasus ini pun kita lakukan secara hati-hati, karena kami melihat kasusnya secara scientific crime investigation sehingga penanganannya dapat benar-benar tepat," ujar Rio usai penyerahan bayi tertukar di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (29/9/2023). 

Scientific crime investigation adalah metode penyelidikan dan penyidikan sebuah tindak pidana menggunakan pendekatan ilmiah dan didukung berbagai disiplin ilmu, baik ilmu terapan maupun ilmu murni.

Penyidik telah memegang sejumlah bukti dan petunjuk keterangan para saksi, hingga keluarga atau ibu korban bayi tertukar.

Baca juga: Bayi Tertukar Selama Setahun Diserahkan ke Ibu Biologisnya, Disaksikan Menteri PPA

Tidak hanya itu, penyidik juga akan menggandeng atau berkoordinasi dengan sejumlah ahli guna mendapatkan kesimpulan kasus.

"Ke depan kami intensifkan, kami perdalami apa-apa yang menjadi kekurangan sehingga kami bisa menemukan alat bukti yang cukup. Kami juga akan berkoordinasi dengan ahli-ahli, dewan pakar, apakah ini masih bisa dilanjut atau tidak," ungkapnya.

Hingga saat ini proses penyelidikan masih terus dilakukan. Sebanyak 12 orang saksi sudah dimintai keterangan, di antaranya korban bayi tertukar atau ibu Siti dan Dian dan pihak rumah sakit (RS) Sentosa, tempat bayi dilahirkan setahun lalu.

"Pihak rumah sakit sudah diperiksa, apapun nanti perkembangan akan kami sampaikan," tutur dia.

Ia berharap rumah sakit bersalin bisa belajar dari kasus ini agar dapat memberikan pelayanan dengan baik kepada masyarakat.

"Tentunya tujuannya supaya tidak terjadi di kemudian hari kepada masyarakat terutama tempat bersalin harus melaksanakan pelayanan dengan baik," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com