Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Kompas.com - 03/10/2023, 07:52 WIB
Reni Susanti

Editor

GARUT, KOMPAS.com - Tahun 1890, Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) mengundang Bupati Garut ke Bandung.

Dalam pertemuan itu disampaikan Garut telah ditetapkan sebagai daerah pemasok hortikultura untuk Jakarta dan ekspor.

Maka saat itu direncanakan pembuatan jalur kereta api dari mulai Bandung sampai Cikajang. Karena jalur utamanya sudah ada sampai Cibatu maka dibuatlah trek keduanya yaitu Cibatu ke Cikajang.

Baca juga: 3 Pasien yang Hilang Saat Kebakaran RSUD Garut Ternyata Sudah Pulang ke Rumahnya

Ternyata Cikajang dipersiapkan sebagai satu daerah di mana di situ dicoba ditanam komoditas yang berasal dari Belanda seperti kopi, karet, coklat dan lainnya.

Itu merupakan bagian hasil bumi dari sana yang dibawa ke Batavia menggunakan kereta api.

"Nah sekarang ini kami minta pak Beni (Kadistan) untuk melakukan pembicaraan dengan expert yang bisa membuka jalur itu kembali," ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (2/10/2023). 

Dari hasil obrolannya dengan salah satu expert, Firmanto, ternyata di jalur lama yang ada sejak 100 tahun itu, terdapat jalan yang dinamakan stum.

Baca juga: Gudang Logistik RSUD Garut Terbakar, Ruang Cuci Darah Ditutup Sementara

Jalan Stum bukanlah sembarang jalan. Jalan ini bukti jalur perniagaan tahun 1890 sebagai jalur produksi hasil pertanian.

"Makanya tadi kang Leo (Firmanto) bilang ada jalan stum yang ada di wilayah Cikajang, Kecamatan Pakenjeng sekarang, dulu masih satu wilayah Cikajang semua,” paparnya.

Karena itu untuk membuka kembali dan menyusuri jalur bersejarah ini kegiatan Super Adventure Deep Forest Challenge (DFC) 2023 digelar di tempat tersebut, 1-7 Oktober 2023.

Selain menyusuri jalur perniagaan era kolonial, masyarakat akan dilibatkan.

“Kan ini ekspedisi 17 kilometer dalam lima hari. Jadi kita ingin mengembalikan kejayaan masa lalu tempat itu sebagai jalur stum, makanya ada lembah yang tadinya ada jembatan jadi tidak ada itu nanti harus dibikin,” ujar Rudi.

Leader DFC, Yudi memaparkan, rute Super Advanture DFC 2023 akan start dari Pendopo Garut ke arah Cikajang, masuk ke Mandala Giri, dilanjutkan ke Gunung Kasang.

“Nanti kita bermain menuju ke jalur rela sampai keluar ke arah Genteng di Batu Tumpang, jaraknya sendiri total itu kurang lebih 17 kilometer," ucap dia.

Mereka di dalam sekitar 5 hari. Mereka akan menyusuri hutan perawan yang belum pernah diinjak kendaraan sebagian. Lahan itu milik Perhutani dan sebagiannya milik warga.

Keluar dari sana, peserta akan berangkat menuju Cisompet ke Kertapoli, lalu Pantai Cijeruk dan finish di Karang Papak.

Deki Fajar, perwakilan komunitas yang terlibat dalam DFC mengaku bahagia dan terhormat bisa terlibat dalam kegiatan ini.

Sebab para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini akan melintasi jalan bersejarah yang dibangun pada era kolonial Belanda pada tahun 1870 di Kecamatan Cikajang dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com