Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Kompas.com - 03/10/2023, 12:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Guritno, wanita lanjut usia (lansia) yang berusia 70 tahun tinggal sendiri di rumahnya yang terbengkalai.

Bahkan selama 10 tahun terakhir, Guritno hidup tanpa listrik dan air.

Rumah yang ditempati Guritno berada di Kompleks Sukamenak Indah, Blok H, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dari depan, rumah milik Guritno layaknya rumah kosong tak berpenghuni.

Kerja di Industri Pesawat Terbang Nusantara

Guritno tinggal di rumah tersebut sejak tahun 1985 bersama keluarganya. Hal tersebut dijelaskan Ketua RT setempat, Ade Wahdani.

Ia mengatakan Guritno dan suaminya pernah bekerja di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia (DI).

"Dulu dia bekerja di IPTN. Kalau sekarang aktivitasnya di dalam rumah, kadang kerap keluar rumah sesekali," katanya, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Wanita Lansia yang Hidup Sebatang Kara di Bandung Dievakuasi Dinas Sosial

Menurut Ade, Guritno tinggal bersama suami dan tiga anaknya. Namun, setelah suaminya meninggal dunia dan ketiga anaknya menikah, Guritno tinggal seorang diri.

"Dulu mah komplit keluarganya, tapi sekarang suaminya sudah meninggal dan tiga anaknya enggak tinggal di sini lagi," ungkapnya

Sejak 10 tahun terakhir, Guritno hidup di rumah tanpa aliran listrik dan air.

"Kalau tanpa air dan listrik mungkin sejak sekitar 10 tahun terakhir," jelas Ade.

Untuk kebutuhan sehari-hari Guritno, warga sekitar secara sukarela bergantian memberikan makan dan minum.

"Jadi warga tidak membiarkan. Biasanya dia keluar jam 05.30 WIB, minta air dan makan ke warga. Kadang siang juga keluar kalau ada keperluan," ucapnya.

Bahkan, lanjut Ade, pengurus RT setempat mengeluarkan anggaran untuk membersihkan depan rumah Guritno.

Baca juga: Cerita Lansia di Bandung, 20 Tahun Hidup di Rumah Terbengkalai Tanpa Listrik dan Air

Sebab, jika depan rumah tak dibersihkan akan ditumbuhi tanaman liar yang membuat kondisi rumah tampak semrawut.

Warga pun khawatir akan menjadi sarang hewan berbahaya seperti ular.

"Sebulan sekali ngeluarin uang Rp 150.000, untuk membersihkan depannya. Kalau ke dalam terasnya kita gak boleh, dia pasti marah," paparnya.

Menurut Ade, pada 2020 lalu, aparat desa setempat ingin membawa Guritno ke Dinas Sosial. Namun, anak-anak Guritno menolak.

Secara fisik, kata Ade, kondisi Guritno sangat sehat, namun terlihat seperti mengalami depresi.

"Kondisi badannya sehat, cuma agak depresi," terangnya.

Baca juga: 5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi Online

Rumah terbengkalai

Kondisi Rumah Ibu Guritno di di Komplek Sukamenak Indah, Blok H RT 06 RW 01, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang terbengkalai sejak 20 tahun laluKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi Rumah Ibu Guritno di di Komplek Sukamenak Indah, Blok H RT 06 RW 01, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang terbengkalai sejak 20 tahun lalu
Rumah yang ditinggali Guritno terbilang cukup luas, namun kondisinya terbengkalai.

Pekarangan rumah penuh tanaman liar. Ilalang setinggi satu meter tidak hanya tumbuh di halaman, tapi juga tumbuh depan rumahnya.

Tak hanya itu. Ada sebuah pohon besar yang sudah lama tumbang dan menimpa bagian samping rumah Guritno.

Sementara itu, kondisi bangunannya sangat mengkhawatirkan.

Bagian atap rumah terlihat sudah runtuh, gerbang garasi rumahnya pun rusak dan berdebu. Terdapat dua buah kursi sofa di bagian teras rumahnya yang sudah hancur di makan usia.

Beberapa kaca jendela rumah Guritno pun sudah pecah.

Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga Bandung Barat Pasang Spanduk Ancam Golput Pemilu 2024

Dievakuasi oleh Dinas Sosial

Guritno akhirnya berhasil dievakusi oleh Dinas Sosial, Kabupaten Bandung pada Senin (2/10/2023).

Saat petugas datang, Bu Guritno enggan membuka pintu. Ia pun dibujuk oleh RT, kepala desa, perwakilan dinas sosial hingga polisi.

Karena tak kunjung membukakan pintu, Dinas Sosial akhirnya membuka pintu rumah Guritno sebelah kanan dengan paksa.

Ketika berhasil dibuka petugas membujuknya untuk ikut, namun Guritno menolaknya.

Petugas kemudian merayu, tapi tak dihiraukannya. Akhirnya, petugas sedikit memaksa hingga memboyongnya naik mobil.

Baca juga: Kakek Pedagang Cimin yang Sebabkan Keracunan Massal di Bandung Barat Dipulangkan Polisi

Kondisi di dalam rumah Guritno terlihat berantakan dengan barang-barang lama miliknya. Selain itu di dalam rumah beraroma tak sedap.

Namun di dindingnya terlihat terpampang foto-foto lama yang masih tertata.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Rahmatullah Mukti Prabowo memperkirakan Guritno mengalami depresi.

"Maka kami Dinas Sosial menanganinya, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, itu dalam pengawasan kami," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan jika sudah ada hasil dari RSJ, maka pihaknya akan mengambil solusi bersama keluarganya.

"Ini juga dibawa ke RSJ seizin dari keluarganya," ujar Prabowo.

Baca juga: Diduga Keracunan Cimin, Puluhan Murid SD di Bandung Barat Alami Muntah hingga Diare

Untuk rumah Guritno, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kecamatan.

"Untuk keamanannya nanti dibantu oleh kemananan wilayah," ujar dia.

"Sedangkan untuk kebersihan dan lain-lainnya, pihak kecamatan akan kerja bakti supaya ini bisa lebih rapih. Sebab bukan hanya mengganggu yang punya rumah, tapi mengganggu warga sekitar juga," ucapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M. Elgana Mubarokah | Editor: Reni Susanti), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Bandung
'Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling'

"Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling"

Bandung
Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Bandung
Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Bandung
Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Bandung
Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Bandung
Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Bandung
Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Bandung
7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

Bandung
Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Bandung
Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Bandung
Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus 'Study Tour'

Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus "Study Tour"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com