KOMPAS.com - Sebanyak 35 murid SD Negeri 3 Jati di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diduga keracunan cimin.
Kepala Puskesmas Saguling Burhan mengatakan, para korban mengalami gejala yang hampir serupa, yakni pusing, mual, muntah, sampai diare.
Gejala gangguan ini membuat korban mengalami dehidrasi, sehingga harus dibantu alat infus.
"Kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan terindikasi dari jajanan cimin yang berbumbu pedas, tapi itu belum bisa kami pastikan penyebabnya," ujarnya, Kamis (28/9/2023).
Baca juga: Puluhan Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Jajanan Cimin
Keracunan massal tersebut terjadi pada Selasa (26/9/2023).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cimahi AKBP Aldi Subartono menuturkan, para korban mulanya membeli penganan aci mini (cimin) ketika istirahat sekolah.
"Kemudian setelah itu banyak yang perutnya sakit dan sebagainya, kemudian dibawa ke Puskesmas Saguling," ucapnya, Jumat (28/9/2023).
Baca juga: 1 Siswi SD Korban Keracunan Jajanan Cimin di Bandung Barat Meninggal
Makanan cimin itu dijajakan oleh seorang pedagang berinisial T (75) di sekitar sekolah tersebut.
Usai kejadian itu, T diamankan untuk dimintai keterangan.
Di samping itu, polisi dan Dinas Kesehatan Bandung Barat sudah mengambil sampel dari tujuh bahan pembuat cimin.
"Dugaannya awal penyebabnya dari jajanan cimin berbumbu pedas, mungkin dari pedasnya ini. Sekarang lagi dilakukan investigasi dengan diambil sampel makanannya untuk diuji apakah dari situ mengandung bahan bahaya atau tidak," ungkap Burhan.
Baca juga: Buntut Keracunan Massal di Bandung Barat, Kakek Penjual Cimin Diperiksa Polisi