Di sisi lain, upaya pemerintah desa untuk mendorong perbaikan jalan juga dilakukan. Sejak 2018, Pemdes Karyamukti rajin mengirimkan proposal pengajuan perbaikan jalan raya tersebut, namun hasilnya nol besar.
"Jadi 2018, 2019, sampai 2020 terus kita ajukan. Di 2020 tidak jadi karena alasan anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. Kita ajukan lagi, terus dapat kabar di pertengahan 2023 mau diperbaiki," sebut Sutandar.
Janji tinggal janji, perbaikan infrastruktur jalan tak kunjung direalisasi. Pemkab Bandung Barat hingga saat ini belum juga menyentuh jalan raya Karyamukti, jalan masih rusak dan kesabaran masyarakat mencapai puncaknya.
"Nah kemarin dapat kabar di Mei 2023 mau diperbaiki, tapi sampai Oktober ini tidak ada kabar. Padahal kami sudah memperbaiki drainase sesuai arahan dari Dinas PUTR," tandasnya.
Wajar jika masyarakat Desa Karyamukti menyimpan kesal atas janji-janji politik kepala daerah yang digumamkan setiap kampanye.
Kekesalan itu diekspresikan pada aksi pemasangan spanduk bernada protes dengan ancaman golput pada Sabtu, (30/9/2023).
Spanduk yang dibentangkan di atas jalan rusak Karyamukti tersebut bertuliskan 'KAMI WARGA DESA KARYAMUKTI TIDAK AKAN MENGIKUTI PEMILU 2024 SEBELUM JALAN KABUPATEN DI WILAYAH DESA KARYAMUKTI KECAMATAN CILILIN DIBANGUN. MOHON PERHATIANNYA PEMDA KBB KAMI SANGAT LELAH.'
"Di spanduk kami bilang sebelum jalan kabupaten dibangun, maka masyarakat tidak akan mencoblos. Tapi kalau diperbaiki sebelum pemilu ya mungkin akan mencoblos. Kalau enggak diperbaiki, ya golput," ujar Dasep (47) warga setempat yang turut menyatakan sikap.
Ancaman golput ini merupakan bentuk protes warga Desa Karyamukti untuk ke sekian kali setelah beberapa aksi protes jalur damai dan aksi bernada satir seperti tak digubris pemerintah.
"Jadi memang sudah sering, waktu itu juga kita sempat tanam pohon pisang. Terus warga yang kreatif bikin gambar pembalap motogp jatuh di jalan itu. Jadi memang kondisi jalannya 99 persen sudah rusak," sebut Dasep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.