Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kelompok Masyarakat di Cililin KBB Tolak Kedatangan Anies-Imin

Kompas.com - 05/10/2023, 16:44 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Dua kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Swadaya Cililin Bersatu (KSCB) dan Himpunan Masyarakat Nasionalis Cililin (HIMANCI) menolak rencana kedatangan pasangan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dan pasangannya Muhaimin Iskandar.

Pasangan bacapres dan bacawapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan dijadwalkan akan datang ke Lapang Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Minggu (8/10/2023).

Kedatangan Anies Baswedan pada safari politiknya dengan menggelar acara gebyar-gebyaran ini dicurigai membawa isu identitas agama yang dikhawatirkan membawa dampak konflik horizontal di masyarakat Bandung Barat khususnya wilayah Cililin.

Baca juga: Jika Jadi Presiden, Anies Akan Naikkan Anggaran Riset

"Kami meminta secara tegas kepada Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif agar tidak membiarkan kegiatan eksploitasi masyarakat Cililin melalui safari politik yang memanfaatkan isu keagamaan dalam kampanye,” ucap koordinator lapangan aksi KSCB Nanah Suhaya, Kamis (5/10/2023).

Rencananya tuntutan itu akan disampaikan langsung kepada Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif pada aksi unjuk rasa yang bakal digelar sehari sebelum kedatangan Anies atau pada Sabtu (7/10/3023).

Aksi unjuk rasa ini sengaja dilakukan sebagai bukti bahwa masyarakat di kawasan dengan mayoritas santri ini sadar akan konsekuensi politik identitas, terlebih kegiatan yang sarat dengan kampanye itu dilakukan bukan pada waktu yang semestinya.

“Selain itu, rencana kegiatan safari politik tersebut termasuk pelanggaran aturan tahapan Pemilu yang belum saatnya,” sebut Nanah.

Nanah menjelaskan, ada 5 poin tuntutan yang didesak kepada Pemkab Bandung Barat agar membatalkan kedatangan Bacapres ke Bandung Barat.

"Pertama, kami menyatakan dengan tegas menolak perizinan kegiatan safari politik Bacapres RI Anies Baswedan dengan memanfaatkan politik identitas terhadap masyarakat Cililin," ujar Nanah.

Kedua, warga Cililin menuntut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengevaluasi pihak-pihak yang mengizinkan kegiatan safari politik Bacapres RI Anies Baswedan yang belum masuk dalam tahapan Pemilu dengan memanfaatkan isu keagamaan terhadap masyarakat Cililin.

Ketiga, warga Cililin memohon kepada pemerintah agar segera hentikan perizinan kegiatan safari politik Bacapres RI Anies Baswedan yang belum masuk dalam tahapan Pemilu dengan memanfaatkan isu keagamaan terhadap masyarakat Cililin atau sama saja Pemda Kab Bandung Barat mengizinkan kegiatan yang melanggar aturan dan menyimpang dari Pancasila dan sikap Nasionalis Bangsa.

"Tuntutan keempat, apabila tuntutan yang kami sampaikan tidak segera ditindaklanjuti, maka kami akan melaporkan tindak pelanggaran ini kepada Bawaslu Kabupaten Bandung Barat dan Bawaslu Provinsi Jabar selaku lembaga pengawas Pemilu," tegasnya.

Poin kelima, masyarakat Cililin menegaskan bahwa aksi unjuk rasa tentang penolakan bacapres yang digelar nanti tidak dilatarbelakangi oleh kepentingan politik manapun.

Baca juga: Hadiri Undangan BRIN, Anies Mengaku Dengarkan Curhat Peneliti

"Sejatinya kami akan terus mengawal pesta demokrasi di Indonesia yang jujur dan adil, serta mendukung kelancaran tahapan Pemilu 2024," sebutnya.

Nanah berharap, pesta demokrasi 2024 bisa berjalan netral tanpa ada intervensi politik identitas yang bisa berdampak benturan horizontal di masyarakat sipil.

"Mohon kiranya Bapak Pj Bupati Bandung Barat untuk dapat menerima dan membaca aspirasi kami ini sebagai bentuk komitmen bersama bahwa Pemda Kabupaten Bandung Barat tetap netral dan bekerja sesuai dengan aturan hukum maupun UU kepemiluan yang berlaku,” tandasnya.

NasDem duga ada kepentingan politik

Sekretaris DPD Partai Nasional Demokrat (NasDem) Bandung Barat Iwan Setiawan mengatakan, dua kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Swadaya Cililin Bersatu (KSCB) dan Himpunan Masyarakat Nasionalis Cililin (HIMANCI) tidak memiliki dasar argumen yang jelas.

"Kami melihat ini ada upaya sistematis untuk menolak atau menggagalkan adanya kegiatan pa Anis di KBB, kami sangat menyayangkan hal tersebut," ungkap Iwan melalui keterangan resminya, Jumat (6/10/2023).

Pada perencanaannya, bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dijadwalkan akan datang untuk menggelar safari politik dengan mengusung konsep kegiatan “Senam Ria Koalisi Perubahan” di lapangan Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat pada Minggu (8/10/2023).

Baca juga: Tanggapi Kasus Mentan, Anies: Kami Ingin Penegakan Hukum Tanpa Bedakan Latar Belakang

"Menjelang kegiatan tersebut, nampak nya mulai bermunculan dinamika di lapangan, tempat rencana kegiatan sudah di penuhi atribut, baligo dan bendera salah satu partai dan gambar capres," ujar Iwan.

"Padahal kami beberapa hari kebelakang sudah ada pemberitahuan dan sedang mengurus perijinan terkait akan digelarnya acara tersebut," imbuhnya.

Menurut Iwan, kegiatan safari politik bacapres ke lokasi-lokasi pelosok merupakan hal yang lumrah dilakukan.

Selain untuk mengenalkan calon presiden yang diusung, safari politik ini juga diharap bisa menjadi wadah aspirasi mengenai persoalan-persoalan lokal yang lebih spesifik sebagai bahan untuk program kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com