Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Duga Ada Kepentingan Politik di Balik Warga Cililin Tolak Datangnya Anies

Kompas.com - 06/10/2023, 18:10 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Gerakan dua kelompok masyarakat yang menolak kedatangan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dan pada kegiatan safari politik di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat disinyalir dimotori oleh kepentingan politik.

Sekretaris DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Bandung Barat Iwan Setiawan mengatakan, dua kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Swadaya Cililin Bersatu (KSCB) dan Himpunan Masyarakat Nasionalis Cililin (HIMANCI) tidak memiliki dasar argumen yang jelas.

"Kami melihat ini ada upaya sistematis untuk menolak atau menggagalkan adanya kegiatan pa Anis di KBB, kami sangat menyayangkan hal tersebut," ungkap Iwan melalui keterangan resminya, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: 2 Kelompok Masyarakat di Cililin KBB Tolak Kedatangan Anies-Imin

Pada perencanaannya, bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dijadwalkan akan datang untuk menggelar safari politik dengan mengusung konsep kegiatan “Senam Ria Koalisi Perubahan” di lapangan Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat pada Minggu (8/10/2023).

"Menjelang kegiatan tersebut, nampak nya mulai bermunculan dinamika di lapangan, tempat rencana kegiatan sudah di penuhi atribut, baligo dan bendera salah satu partai dan gambar capres," ujar Iwan.

"Padahal kami beberapa hari kebelakang sudah ada pemberitahuan dan sedang mengurus perijinan terkait akan digelarnya acara tersebut," imbuhnya.

Menurut Iwan, kegiatan safari politik bacapres ke lokasi-lokasi pelosok merupakan hal yang lumrah dilakukan.

Baca juga: Di Hadapan Muslimat NU Banyumas, Anies Jawab Tudingan Radikal

 

Selain untuk mengenalkan calon presiden yang diusung, safari politik ini juga diharap bisa menjadi wadah aspirasi mengenai persoalan-persoalan lokal yang lebih spesifik sebagai bahan untuk program kerja.

"Safari politik, silaturahmi dengan masyarakat itu merupakan keniscayaan dalam berdemokrasi, masyarakatpun sangat mendambakan para calon pemimpinnya turun dan menyapa masyarakat, oleh karenanya sangat berlebihan apabila ada upaya untuk menolak atau menjegal kegiatan silaturahmi politik," kata Iwan.

Terlepas dari itu, Iwan menyampaikan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan ingin menciptakan iklim demokrasi Pemilu 2024 dengan suasana yang damai dan sehat.

Saling menghargai dan menghormati agenda politik jadi embrio politisi yang menerima keberagaman.

"Kami mengajak kepada berbagai pihak untuk menjaga suasana tetap sejuk menjelang pemilu 2024 dengan saling hormat- menghormati, menjunjung tinggi keberagaman, kita berikan contoh baik kepada masyarakat. Kita sambut pemilu ini dengan riang gembira, masyarakat kita suguhkan perilaku berdemokrasi yang sehat," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com