Sambil menangis, Ila pun menceritakan seluruh data absensi telah diubah padahal mengaku setiap hari masuk sekolah dan tanda tangan absen.
“Saya yang paling sakit hati itu data diubah. Saya sudah paraf semua, tapi diubah semua, saya paraf karena itu untuk pencairan,” kata Ila sambil memperlihatkan kertas absen yang kini sudah tak ada tanda tangannya.
Sementara itu, Dedi Mulyadi menilai dari seluruh rangkaian cerita guru itu memang mengalami permasalahan keluarga dan keuangan sehingga berdampak pada kekacauan tugasnya sebagai pengajar.
Baca juga: Lecehkan Bocah SD di Masjid, Guru Ngaji di Makassar Dilaporkan ke Polisi
Meski begitu, Dedi meragukan klaim sekolah terkait gangguan kejiwaan yang dialami guru itu.
Sebab selama obrolan dirinya dengan guru itu dan sengaja bertanya detail, bisa dijawab lugas oleh guru itu.
“Bisa jadi yang ada problem itu ibu (Ila) mengalami proses hubungan yang kurang baik dengan kepala sekolah,” ungkap Dedi saat ditelepon Kompas.com, Jumat sore.
Meski demikian, Dedi mengaku tak bisa berspekulasi lebih jauh karena baru akan mencoba menjembatani permasalahan tersebut dengan pihak sekolah.
Dedi mengaku akan mengklarifikasi mulai dari soal gangguan jiwa sampai dugaan mengubah data Ila.
“Saya tidak bisa langsung menyimpulkan karena saya harus konfrontir dengan kepala sekolah. Tapi yang pasti saat ini adalah ibu mengalami suami sakit, kemudian uang gaji habis karena melakukan spekulasi di luar tugas guru kemudian masuk ke sengketa keuangan pribadi,” pungkasnya.
Baca juga: Kemenag Selidiki Kebijakan Toilet Sekolah Berbayar di Pamekasan, Buntut Kasus Guru Dimutasi
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Indra Risdianto, membenarkan bahwa guru itu sebagai salahsatu pengajar berstatus ASN di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.
Namun, sesuai informasi yang didapatkan kejadian itu sudah lama hampir dua tahun yang lalu.
Saat ini pun pihaknya masih menelusuri kasus itu dan pihaknya pun mendapatkan kabar bahwa kasusnya sedang berjalan di Pengadilan Tasikmalaya.
"Kalau status gurunya betul ASN guru di Disdik Kota Tasikmalaya, itu kasusnya sudah lama pak. Terus saat ini kepala dinasnya sudah ganti dua kali dan saya juga belum menjabat di Disdik saat itu. Iah, viral dan saat ini kami telusuri lanjut," singkat Indra lewat pesan Whatsapp ke Kompas.com, Jumat petang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.