Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bandung Diklaim Lebih Untung jika Terbang lewat Bandara Kertajati

Kompas.com, 19 Oktober 2023, 08:10 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati siap beroperasi penuh melayani penerbangan komersial pada 29 Oktober 2023.

Diyakini terbang melalui BIJB Kertajati lebih mudah dan efisien dibandingkan ke Bandara Soekarno-Hatta. Rampungnya Tol Cisumdawu membuat akses dari Bandung-Kertajati lebih murah dan cepat.

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan, lebih banyak kemudahan yang dirasakan oleh calon penumpang asal Bandung atau warga Ciayumajakuning yang memilih terbang dari BIJB Kertajati.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar Pinta Persib Terbang dari Kertajati untuk Genjot Jumlah Penumpang

Mulai dari kemudahan aksesibilitas transportasi bagi calon penumpang. Adanya layanan bus DAMRI dan belasan perusahaan travel wisata tujuan BIJB Kertajati menjadikan bandara terbesar di Jabar ini sangat mudah diakses.

"Jadi misal dari rumah kalau ke Kertajati harus dimudahkan dalam hal akses ke transportasi darat. Misalnya menuju satu titik travel wisata atau bus DAMRI dari situ langsung ke bandara. Jadi tak perlu ribet," katanya, Rabu (18/10/2023).

Kemudian, keterjangkauan biaya dan waktu yang relatif lebih murah dan cepat jika dibandingkan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.

Dengan menggunakan bus DAMRI, dari Bandung menuju Kertajati hanya dikenai tarif Rp 110.000 sampai Rp 120.000.

Baca juga: Singapura, India, hingga Arab Saudi Tertarik Investasi di BIJB Kertajati

Sedangkan biaya ke Soekarno-Hatta sekitar Rp 180.000. Kemudian, dari segi waktu relatif cepat hanya 1 jam 30 menit dari Bandung-Kertajati. Bila ke Soekarno-Hatta memakan waktu yang lebih lama karena jaraknya yang cukup jauh.

"Kalkulasi secara waktu dan secara biaya. Keterjangkauan terhadap faktor biaya itu menentukan, dan kita ingin mengatakan bahwa terbang ke Kertajati itu biayanya terjangkau," ujar Awaluddin.

Selain itu, kedepannya calon penumpang akan dimudahkan terkait dengan pembelian tiket pesawat maupun transportasi darat menuju bandara.

Banyaknya keuntungan bagi calon penumpang, disebutkan Awaluddin, menjadikan BIJB Kertajati merupakan pilihan pertama bagi warga Jabar yang akan berpergian menggunakan pesawat terbang.

"Dari jarak saja (bandara Soekarno-hatta) udah bedanya cukup signifikan mulai dari jarak kilometer, biaya pasti lebih mahal, waktu dan pilihan moda transportasinya," katanya.

Baca juga: Bey Imbau ASN Jabar Terbang Lewat BIJB Kertajati

Lebih lanjut, Awaluddin menyebutkan, untuk menarik calon penumpang dari Bandung dan daerah lainnya diperlukan kerja sama antara instansi serta menggandeng pihak swasta dalam pengembangannya.

"Ini kan perlu di-support juga nanti oleh Asita, hotel, perusahaan maskapainya diharapkan ada paket-paket promonya dan lain sebagainya. Sehingga nanti kan itu juga menjadi sesuatu yang bersinergi dan berkolaborasi," terangnya.

"Sektor transportasi udara memang sulit kalau jalan sendiri, gak mungkin, karena masing-masing ini membawa tupoksinya masing-masing, tugas masing-masing. Jadi memang harus kolaborasi enggak bisa maskapai maksimal kalau gak ada support dari pengelola bandara dan sebagainya," tambah Awaluddin.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Ney Machmudin mengatakan, kesiapan BIJB Kertajati jelang operasional penuh pada akhir Oktober 2023 nanti sudah semakin bagus.

"Saya minta Dirut BIJB untuk segara mempersiapkan tenant-tenant karena pasti masyarakat akan hadir di sini. Saya optimistis masyarakat Jabar menyambut baik kehadiran Kertajati," ucapnya.

Baca juga: Maskapai yang Pindah Ke BIJB Kertajati Bakal Diberi Insentif

Ada tujuh rute penerbangan pesawat jet di BIJB Kertajati yakni Bali, Balikpapan, Palembang, Banjarmasin, Batam, Makassar, dan Medan.

Lalu, untuk maskapainya yaitu AirAsia, Super Air Jet hingga Citilink yang beroperasi setiap hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau