Namun, roti berukuran kecil itu ternyata malah menarik perhatian konsumen.
Roti kecil tersebut kemudian dibuat lagi dengan dua varian rasa, cokelat dan keju, lalu dipajang di etalase toko bersama dengan roti lainnya.
Roti kemudian dijual dan secara spontan diberi nama roti unyil karena ukurannya yang mungil. Akhirnya, produk utama toko berubah menjadi roti unyil.
"Dari situ, karyawannya mulai disuruh agar nanti ke depannya coba taruh di etalase dan bilang kalau ada yang beli, pilihannya cuman cokelat sama keju," ucapnya.
Seiring waktu berlalu, Roti Unyil Venus Bakery mulai berkembang pesat. Sehingga, mau tak mau dituntut untuk berinovasi agar tetap eksis dan terus relevan.
Tahun demi tahun, pengembangan selalu dilakukan. Misalnya dengan mengembangkan varian rasa, dari sebelumnya dua menjadi 18, dan sekarang sudah mencapai 70 varian rasa.
"Kita melakukan inovasi aja terus, berkembang aja terus, hari ini ada apa nih (update). Nah, kita test blind, itu kita kasih ke pelanggan. Kalau misalnya dari 200 roti itu jawabannya 75 persen ke atas baik, ya itu kita keluarin produk baru. Jadi harus gitu karena kalau itu itu aja orang pasti bosan," ujarnya.
"Orang-orang beli roti kecil ini kan kadang mau yang lain. Jadi inovasi terbarunya tahun ini roti sinamon role," ujar Yos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.