Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Bom Molotov di SMP Purwakarta, Pengurus Pastikan Tidak Terkait Pemilu 2024

Kompas.com - 01/11/2023, 20:36 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta, Benni Irwan mendatangi sekolah Yayasan Ibnu Sina Al Qonun, pada Rabu (1/11/2023).

Sekolah tersebut menjadi sasaran teror bom molotov yang dilakukan orang tak dikenal (OTK), pada Selasa (31/10/2023).

Kedatangan Benni ke lokasi kejadian untuk memastikan situasi kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah itu tidak terganggu akibat teror tersebut.

"Dipastikan bahwa pembelajaran peserta didik berjalan dengan baik dan tidak terganggu," kata Benni, dikutip dari TribunJabar.id.

"Tadi pihak sekolah juga menyampaikan bahwa mereka sudah memberikan pengertian situasi sekolah saat ini kepada wali murid," sambungnya.

Baca juga: 22.000 Rumah di Jabar Belum Nikmati Listrik, Cianjur Terbanyak

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik usai peristiwa tersebut.

"Berdasarkan data dari pihak kepolisian, Purwakarta ini termasuk wilayah yang aman. Penyebab peristiwa ini bisa terjadi masih ditelusuri. Masyarakat diharapkan tetap tenang," ujar Benni.

Di sisi lain, dia meminta kepada semua sekolah di Purwakarta meningkatkan kewaspadaan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Tetap jadi perhatian untuk sekolah-sekolah yang lain di Purwakarta. Semoga peristiwa ini menjadi yang pertama dan terakhir, tidak terulang lagi baik di sini (Ibnu Sina) maupun sekolah lain," ucap Benni.

Tidak ada korban

Sekolah Yayasan Ibnu Sina Al Qonun yang berada di Jalan Kapten Halim, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar), dilempar bom molotov oleh OTK, pada Selasa (31/10/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Penjual Garam di Banyuwangi Nyaris Tewas, Motor Hancur Terseret Kereta Api

Pengurus Yayasan Ibnu Sina Al Qonun, Ustadz Jafar Joban memastikan tidak ada korban jiwa atau luka akibat kejadian tersebut.

"Kejadian sekitar jam 10 malam, alhamdulillah tidak ada korban jiwa, cuma api sempat besar dan membakar dedauan dan ranting pohon," tutur Jafar.

Dia menjelaskan, bom molotov itu dilempar dari luar dan jatuh di lapangan sekolah dekat bangunan SMP Ibnu Sina.

"Untung tidak sampai ke bangunan SMP," ungkapnya.

Tidak terkait Pemilu 2024

Jafar menegaskan, aksi teror tersebut tidak terkait dengan Pemilu 2024 karena pihak sekolah netral dan tidak memasang alat kampanye apa pun.

Baca juga: Isu Stadion Si Jalak Harupat Rusak, Kadispora: Tidak Ada Kerusakan, Piala Dunia U-17 Tetap Berlangsung

"Semenjak kami berdiri dari tahun 1981 tidak ada ancaman seperti ini, baru di tahun 2023 ini kami mendapatkan ancaman teror bom. Kami pun tidak pernah ada masalah, tapi kenapa terjadi teror bom seperti ini," papar Jafar.

Bhabinkamtibnas Polsek Purwakarta Kota, Aiptu Hasanudin menyebut bahwa pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa serpihan botol kaca yang digunakan untuk membuat bom molotov.

"Selanjutnya, barang bukti ini akan dikirim ke Mapolres Purwakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut," terangnya.

Polisi juga telah meminta keterangan dari warga sekitar sekolah untuk mengetahui pelaku teror.

Keterangan saksi

Siswa yang sedang bertugas menjaga sekolah Yayasan Ibnu Sina Al Qonun, Ahmad Ali (18) mengaku mendengar ledakan saat bom molotov itu jatuh di lapangan sekolah.

Baca juga: Bacok Lawan Pakai Celurit, 4 Pelajar di Lampung Selatan Ditangkap

"Ada (suara) ledakan, keras," ungkap Ahmad.

Saat mendekati sumber ledakan, Ahmad pun langsung melihat api telah membakar sebagian daun dan ranting pohon.

"Khawatir, apalagi kan ini dekat bangunan SMP juga, saya juga sebagai siswa merasa terancam," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Bandung
Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Bandung
Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan 'Study Tour' Imbas Bus Terguling di Ciater

Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan "Study Tour" Imbas Bus Terguling di Ciater

Bandung
Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Bandung
Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bandung
Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com