Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Bogor Meroket, Pedagang dan Emak-emak Sebut Hidup Jadi Ruwet

Kompas.com - 10/11/2023, 17:47 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Harga komoditas pangan utama di pasar tradisional Bogor, Jawa Barat, masih tinggi alias mahal. Contohnya harga cabai dan bawang naik hingga berkali lipat dari harga normal.

Akibatnya, penjual dan konsumen yang didominasi emak-emak mengaku harga pangan meroket, hidup pun menjadi ruwet.

Pantauan Kompas.com di Pasar Anyar, Kota Bogor, harga cabai merah rawit dan keriting saat ini berkisar Rp 100.000 per kilogramnya.

Baca juga: Harga Cabai di Bandung Tembus Rp 100.000 Per Kg, Kemarau Diduga Jadi Sebab

 

Adapun harga cabai bisa turun nilai jualnya tergantung kondisi atau kualitas (tidak segar) menjadi Rp 90.000 per kg.

Dani (48), penjual sayuran di Pasar Anyar mengatakan, kenaikan harga bahan pangan terjadi sejak dua pekan lalu.

"Jakarta sama Bogor sama pasarannya, di sini bahan pokok hampir naik semua dari dua minggu lalu, tomat yang biasanya Rp 6.000 sekarang Rp 12.000. Naik 30 persen. Yang harganya Rp 100.000 itu cabai jablay, harga normal mah kentang aja," kata Dani.

Baca juga: Harga Cabai di Palembang Tembus Rp 80.000 Per Kilogram, Pedagang Kebingungan

Awalnya harga hanya Rp 40.000 perkilogram, lalu harga cabai terus naik hingga mencapai Rp 90.000 sampai Rp 100.000 per kg. Secara umum harga rata-rata jenis cabai rawit cenderung melonjak.

Kenaikan harga itu, sambung Dani, menyulitkan penjual dan konsumen. Daya beli masyarakat berkurang hingga mengakibatkan omzet menurun.

Sebab, emak-emak sekarang ini mengurangi atau membatasi jumlah pembeliannya. Jika biasanya beli 1 kg, sekarang hanya 0,25 kg.

Tak sedikit pula ada emak-emak yang marah-marah karena merasa dicurangi harga mahal.

Ia menuturkan, kenaikan ini jelas berdampak besar terhadap penjualan cabai. Pelanggannya terpaksa mengurangi pembelian hingga separuhnya.

Penjualan pun berkurang, mau tak mau cabai harus dibuang karena sudah busuk.

"Cabai cepet busuk, jadinya ya kita kadang turunin (harga) saja kalau udah gak laku, akhirnya keuntungan juga sedikit. Soalnya cabai cuman bertahan 4 hari. Nah, kalau udah lewat ya terpaksa kita buangin. Makanya mau gak mau kan diturunin aja," ujar Dani yang sudah berjualan sejak tahun 98.

"Anak 2. Sudah dewasa semua. Ya cukup gak cukuplah ini kita cukupin aja yang penting anak bisa sekolah," imbuhnya sambil berharap harga kembali stabil.

Gagal Panen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com