Lebih lanjut, Titin mengatakan, sejak lahir Al diasuh sama kakek-neneknya di Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Namun, pada Maret 2023, kakek neneknya itu meninggal dunia.
"Di rumahnya tak ada siapa-siapa. Jadi diserahkan lagi ke orangtuanya di Banjar," kata Titin.
Al merupakan anak kembar. Kakaknya diasuh sama orangtuanya di Banjar.
Baca juga: Ayah di Banyuwangi Aniaya Anak Kandung karena Korban Ingin Menginap di Tempat Sang Ibu
Menurut Titin, Al tidak sekolah. Hal ini, karena bocah tersebut berkebutuhan khusus.
Dulu saat masuk ke SD kelas 1, pihak sekolah menyarankan agar Al sekolah di SLB.
"Namun tidak disekolahkan (ke SLB)," kata Titin.
Sementara itu, saat ditemukan warga, terdapat bekas luka di leher, telapak kaki dan tangan, serta wajah.
Kondisi Al berangsur membaik setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
"Sekarang setelah dirawat di RSUD kondisi alhamdulillah membaik," katanya.
Kini, Titin mengaku membutuhkan dukungan moril dan materil dari semua pihak demi kesembuhan bocah ini. Al harus didampingi psikolog karena nampak trauma.
"Dia takut kalau bertemu banyak orang. Ini berdampak ke cara berpikir, bersikap dan berbicaranya," katanya.
Baca juga: Videonya Viral, Bapak Aniaya Anak Kandung di Sukabumi Ditangkap
Titin menambahkan, juga melaporkan orangtua Al ke polisi atas dugaan penganiayaan. "Sekarang tinggal nunggu di BAP," kata Titin.
Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Elin Afriani mengatakan, terus mendampingi korban. Saat melapor ke polisi, tim dari Dinsos ikut mengawal.
"Kemarin baru visum. Kita menunggu hasilnya. Setelah itu, mungkin BAP dari pihak kepolisian," terang Elin.
Saat ini, bantuan untuk korban sudah berdatangan. Walikota, Kapolres, Dandim dan pihak lainnya sudah memberikan bantuan untuk Al.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.