Jurnalis MetroTV Apit Haeruman menjelaskan peristiwa Kepala Polsek Cibadak Kompol Ridwan Ishak tertimpa plafon itu terjadi saat berlangsungnya lima jurnalis wawancara. Wawancara pun sudah berlangsung lebih dari satu menit.
"Kami sedang mewawancarai Pak Kapolsek di depan toko, tiba-tiba plafon berbahan internit itu ambrol mengenai kepala saya dan ketiga teman saya lalu mengenai kamera. Selanjutnya mengenai Pak Kapolsek," kata jurnalis MetroTV Apit Haeruman kepada Kompas.com di TKP Kampung Lodaya, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Fakta Insiden Maut Tabung Gas Meledak Tewaskan 2 Orang di Sukabumi
"Toko tempat kami wawancara juga salah satu bangunan terdampak getaran dari insiden kebocoran gas dan ledakan. Karena folding gate juga ada yang jebol, bisa jadi plafon yang ambrol itu sisa-sisa dari dampak getaran. Dan bukan dari ledakan susulan," sambung Apit yang juga Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sukabumi Raya.
Akibat plafon ambruk yang berukuran panjang sekitar 1 meter lebar 0,5 meter yang menimpa tiga jurnalis dan Kompol Ridwan Ishak itu tidak menyebabkan cedera berat.
Hanya saja sempat membuat kepala orang yang tertimpa pusing dan mengagetkan warga di sekitar lokasi.
Diberitakan, dua orang tewas dan tujuh orang terluka akibat tabung gas alam terkompresi (compressed natural gas atau CNG) yang diangkut sebuah truk, bocor dan meledak di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (27/11/2023) pukul 17:35 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.