Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMK yang Tewas Dibacok Celurit di Ciampea Bogor Dikenal Berprestasi

Kompas.com - 03/12/2023, 16:48 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Muhammad Bintang Satria (16), pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tewas dibacok saat hendak mengantar temannya ke konter dikenal sebagai anak yang berprestasi.

Murid SMK Golden itu tewas oleh pelajar yang tidak dikenalnya di pinggir Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023) pukul 12.20 WIB.

"(korban) Baim adalah anak laki-laki satu-satunya orangtua kami, beliau hafidz quran juz 3 dan mau mengejar juz 5 tapi keburu lulus SMP di pondok pesantren dan baru lima bulan lalu masuk SMK Golden," ucap kakak Baim, Bunga Kamelia Tiara Rengganis (21), mengenang masa hidup korban, Minggu (3/12/2023).

Baca juga: Pulang Sekolah, Pelajar SMK Tewas Dibacok di Ciampea Bogor

Bintang atau biasa dipanggil Baim merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Ia menyimpan cita-cita mulia menjadi kiai. Kelak, ia ingin membahagiakan kedua orangtuanya. 

Baim berkeinginan mewujudkan cita-cita mulia tersebut ketika beranjak dewasa.

"Kata ibu saya, ibu sempat menyuruh beliau menjadi ustadz, tapi jawaban beliau selalu 'aim ingin jadi kyai'," ujarnya.

Teman dan para tetangga mengenalnya sebagai pelajar yang pandai dan berprestasi. 

Bahkan, Baim disebut-sebut sebagai anak kesayangan gurunya di sekolah karena pandai dan punya budi pekerti yang baik.

Baim yang merupakan siswa SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini tidak pernah berbuat macam-macam di lingkungan sekolah maupun rumah.

Baca juga: Cemburu, Suami di Kuningan Tega Bacok Kepala dan Tangan Istri

Dia juga dikenal sebagai anak yang menaati orangtua dan tidak memiliki musuh atau bermasalah dengan orang lain. Baim adalah simbol kebanggaan keluarga dan gurunya.

"(Saat pemakaman tabur bunga) kemarin gurunya yang datang sampai bilang bahwa Bintang kalau tidak ada di kelas (istirahat), selalu ada di mushala, tidak ke mana mana," ungkapnya.

Karena itu, pihak keluarga memastikan bahwa Baim tidak terlibat tawuran atau keributan dengan orang lain saat kejadian tragis tersebut.

Pasalnya, teman satu sekolah juga mengenang Bintang, sapaan di sekolah, sebagai anak yang tidak pernah ikut nongkrong.

Apalagi kalau sampai dibilang punya musuh atau keributan dengan orang lain.

Tiara menegaskan, adiknya tidak terlibat dalam tawuran antarsekolah.

"Kalau izin main selalu di rumah temannya ngeliwet tidak nongkrong di mana mana. Kemarin teman-temannya datang semua ngelayat ke rumah," ucapnya.

Saat divisum pun petugas sempat bilang melihat korban tersenyum dari awal beliau datang untuk divisum, dimandikan, dan dikafankan selalu tersenyum.

Baca juga: Sempat Bercanda, 2 Pemuda Bacok Tukang Bakwan di Situbondo Ditangkap

Atas kejadian itu, pihak keluarga berharap kepolisian mengusut kasus tersebut sehingga pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

"Tolong usut tuntas, supaya adik saya mendapat keadilan. Kami pihak keluarga tidak terima perdamaian, karena nyawa adik saya tidak ternilai harganya," ujar Tiara.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa pelajar yang tewas dibacok sepulang sekolah kembali terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat. 

Peristiwa ini merupakan pengulangan kejadian mengerikan yang menimpa seorang siswa SMK di daerah tersebut.

Terbaru, seorang siswa berinisial MBS (16) yang bersekolah di SMK Golden Kabupaten Bogor, tewas dibacok senjata tajam jenis celurit.

MBS tewas berlumuran darah di Jalan Raya Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023) pukul 12.20 WIB.

Ia tewas setelah dibacok di bagian leher oleh sekelompok pelajar dari sekolah lain. Saat kejadian, korban baru saja pulang sekolah menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Kesal Hanya Diberi Minuman, Pengamen di Bogor Bacok Juru Parkir

Siang itu, korban bertemu temannya berinisial F (16) yang sedang jalan kaki hendak pergi membeli pulsa ke konter.

Dia kemudian mengajak atau menawarkan temannya untuk berboncengan menuju konter tersebut.

Saat di tengah perjalanan, dari arah berlawanan datang sekelompok pelajar lain menggunakan motor.

Korban dan temannya tiba-tiba disabet celurit oleh pelajar yang tak dikenal itu.

Sabetan celurit mengenai leher korban sehingga mengakibatkan luka serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com