Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Kompas.com - 09/12/2023, 13:23 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Air mata Wariha menetes. Ia tidak rela anaknya berinisial AW (16) tewas dianiaya polisi di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 03.30 WIB.

Wariha mengaku masih sangat terpukul atas kematian putranya.

"Jujur, saya sampai hari ini masih sangat bersedih kehilangan anak kesayangan yang meninggal dengan keji dianiaya oknum polisi, salah apa anak saya sampai dianiaya seperti itu," ujarnya, Kamis (7/12/2023), dikutip dari Tribunnews.

Atas kejadian ini, Wariha meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Permintaan keluarga kami cuma satu, oknum polisi tersebut harus dihukum seberat-beratnya, bila perlu dihukum mati," ucapnya.

Keluarga korban juga meminta agar polisi itu dipecat. Wariha menyayangkan, polisi yang harusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, justru bertindak arogan.

"Karena sudah bertindak arogan dan tak pantas jadi pengayom dan pelindung masyarakat," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Oknum Polisi di Subang Aniaya Pelajar hingga Tewas, Korban Bawa Klewang, Diduga Akan Tawuran

Akan diusut tuntas


Polisi yang menganiaya pelajar kelas XI SMK di Subang itu berinisial Aipda AE.

Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Subang Kompol Endar Supriatna berjanji, pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini tanpa pandang bulu.

Menurut Endar, kasus dugaan penganiayaan ini masih dalam penyelidikan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) serta Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Subang.

"Pelaku oknum tersebut sudah kami tahan untuk kepentingan penyidikan kasus tersebut, dan kami juga sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk rekan korban," tuturnya, Kamis (7/12/2023), dilansir dari Tribunnews.

Endar mengatakan, perbuatan Aipda AE dikenakan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Dia juga terancam dicopot dari profesinya sebagai anggota Polri secara PTDH atau Pemberhentian Tidak dengan Hormat.

Saat menghadiri tahlilan di kediaman korban pada Kamis malam, Endar juga menyampaikan bahwa Polres Subang merasa prihatin dengan kejadian tersebut.

"Dan kehadiran kami di sini untuk ikut mendoakan almarhum A yang meninggal akibat dianiaya oknum polisi yang bertugas di jajaran Polres Subang," jelasnya.

Baca juga: Oknum Polisi di Subang Aniaya Pelajar hingga Tewas, Korban Disebut Tak Kooperatif Saat Diperiksa

 

Kronologi siswa SMK dianiaya polisi di Subang

Ilustrasi penganiayaan. Polisi aniaya pelajar SMK di Subang hingga tewas pada Minggu (3/12/2023).KOMPAS.com/LAKSONO HARI W Ilustrasi penganiayaan. Polisi aniaya pelajar SMK di Subang hingga tewas pada Minggu (3/12/2023).

Penganiayaan yang dialami AW terjadi pada Minggu dini hari.

Kala itu, sekitar pukul 02.00 WIB, AW dan empat temannya mulanya berangkat dari Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Subang, menggunakan dua motor.

Mereka berangkat sambil membawa senjata tajam dan diduga hendak tawuran ke daerah Truntum, Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara.

Tawuran tersebut ternyata tidak jadi. AW dan kawan-kawan lantas balik ke desanya.

Dalam perjalanan pulang, korban bersama dua temannya yang menaiki satu sepeda motor matik, berpapasan dengan anggota kepolisian.

"Melihat remaja tersebut membawa senjata tajam berupa kelewang dan parang, kemudian anggota polisi tersebut mengejarnya dengan menabrakkan motor polisi ke motor remaja hendak tawuran tersebut," terang Wakapolres Subang Kompol Endar Supriatna, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Detik-detik Pelajar SMK Tewas Dianiaya Oknum Polisi di Subang, Sempat Kejar-kejaran dan Dipukuli

Akibat ditabrak motor polisi, kendaraan yang ditumpangi tiga remaja itu terjatuh ke sawah di kawasan Desa Gempol, Kecamatan Pusakanagara, sekitar pukul 04.00 WIB.

Dua rekan AW kabur, sedangkan AW diamankan Aipda AE.

Akan tetapi, saat ditanyai oleh AE, AW disebut tidak kooperatif. Hal ini membuat AE marah. Ia kemudian memukul korban dengan tangan kosong.

Pukulan AW membuat korban tak sadarkan diri.

"Korban, oleh oknum anggota Polsek Pusakanagara tersebut, dibawa ke Puskesmas Pusakanagara dengan meminta bantuan anggota Polsek yang sedang piket," paparnya.

Karena menderita luka parah, korban dirujuk ke rumah sakit dalam keadaan koma.

Meski telah menjalani perawatan, AW dinyatakan meninggal pada Minggu sekitar pukul 21.00 WIB.

"Selanjutnya untuk memastikan penyebab kematian korban, pihak keluarga korban membawa jasad korban ke RS Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan otopsi," bebernya.

Untuk mengungkap kasus dugaan penganiayaan ini, polisi telah memeriksa tujuh saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Anggota polisi tersebut kemudian ditahan di sel tahanan Propam Polres Subang.

Baca juga: Aniaya Istri hingga Buta, Supri Tewas Ditembak Polisi karena Acungkan Parang Saat Ditangkap

Artikel ini telah yang di Tribunnews.com dengan judul Pelajar SMK di Subang Tewas Dianiaya Oknum Polisi, Ibunda Korban Minta Pelaku Dihukum Mati; dan Janji Wakapolres Subang dalam Kasus Anggota Polisi Aniaya Pelajar hingga Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Bandung
Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Bandung
Pembunuhan Kakek Alex di Garut oleh Anggota Geng Motor, Jasad Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Pembunuhan Kakek Alex di Garut oleh Anggota Geng Motor, Jasad Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Bandung
3 Pencuri Rel KA di Garut Ditangkap, 1 Kabur

3 Pencuri Rel KA di Garut Ditangkap, 1 Kabur

Bandung
Kronologi Pembunuhan Gadis di Kamar Kos, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Kronologi Pembunuhan Gadis di Kamar Kos, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Bandung
Atasi Sampah di 4 Daerah, Operasional TPPAS Lulut Nambo Dipercepat

Atasi Sampah di 4 Daerah, Operasional TPPAS Lulut Nambo Dipercepat

Bandung
Viral, Pencurian Bermodus Pura-pura Jadi Tamu Syukuran Pengajian di Kota Bandung

Viral, Pencurian Bermodus Pura-pura Jadi Tamu Syukuran Pengajian di Kota Bandung

Bandung
Diungkap, Motif Pembunuhan Gadis di Kamar Kos soal Uang Kencan

Diungkap, Motif Pembunuhan Gadis di Kamar Kos soal Uang Kencan

Bandung
Kebakaran Landa Penampungan Limbah Plastik di Kawasan Industri Panyileukan Bandung

Kebakaran Landa Penampungan Limbah Plastik di Kawasan Industri Panyileukan Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Polisi Ungkap 2 Pembunuh Pria Lansia Penderita Stroke di Garut

Polisi Ungkap 2 Pembunuh Pria Lansia Penderita Stroke di Garut

Bandung
PDI-P, Golkar, dan PKS Sepakati Koalisi Besar di Pilkada Sumedang 2024

PDI-P, Golkar, dan PKS Sepakati Koalisi Besar di Pilkada Sumedang 2024

Bandung
Jasad Gadis Mengambang di Sungai Tegalgubug, Polisi Periksa 5 Saksi

Jasad Gadis Mengambang di Sungai Tegalgubug, Polisi Periksa 5 Saksi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com