Menurutnya, para sopir mendesak provinsi untuk memberi jalan yang benar. Sehingga, para sopir truk juga menuntut sebagai korban.
"Risiko demo kita sebelumnya merugikan mereka para sopir. Nah, risiko demo para sopir kemarin ya merugikan masyarakat. Jadi selalu begitu di bawah (masyarakat dan para sopir diadu-adu)," ujarnya.
Ule menyebut, seharusnya jalan khusus truk tambang di bangun tetapi selama ini provinsi tidak merealisasikan.
"Jadi semuanya korban baik dari masyarakat dan sopir, jika dibiarkan begini terus, gak dibangun jalan truk khusus tambang ya akan ribut terus di bawah (warga dan sopir)," terangnya.
Oleh sebab itu, para sopir tidak bisa disalahkan karena mereka juga korban. Begitu pula masyarakat juga menjadi korbannya.
"Jadi ini serba salah, selama jalan khusus truk tambang tidak dibuat, maka masalah ini akan terus ada dan tidak akan selesai. Jangan sampai kita terus diadu-adu dengan sopir yang juga mereka masyarakat asli sini mencari nafkah jadi sopir. Kita mendesak Pemkab Bogor untuk segera meminta provinsi bangun jalan truk khusus tambang," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.