Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pemalsuan Data STNK dan BPKB di Ciamis, Pembeli Kendaraan Bekas Diminta Cek Nomor Rangka dan Mesin

Kompas.com - 16/12/2023, 10:41 WIB
Candra Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com- Polisi meminta masyarakat yang membeli kendaraan bekas untuk mengecek terlebih dulu nomor rangka dan mesin di kantor Samsat.

Masyarakat diimbau jangan hanya sekadar melihat data yang tercantum di Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) maupun Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).

"Sekarang data sama (antara STNK dan BPKB) tidak menjadi jaminan kendaraan itu benar. Silakan cek lebih dulu di instansi berwenang, paling tidak di Samsat," kata Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo di mapolres Ciamis, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Disdik Jabar Temukan 89 Kasus Pemalsuan Kartu Keluarga pada PPDB 2023

Imbauan ini menyusul pengungkapan kasus pemalsuan data kendaraan, oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Ciamis.

Polisi mengungkap jaringan jual beli kendaraan dengan data surat-surat yang diduga palsu.

"Berawal dari informasi warga ada jual beli mobil dengan surat-surat palsu. Kami telah mengamankan dua orang dalam kasus ini," jelasnya.

Mendapati informasi tersebut, penyidik kemudian menyelidiki kasus ini. Hasilnya didapati bahwa data yang tercantum di STNK dan BPKB diduga palsu.

Dua orang sudah diamankan terkait kasus ini. Mereka adalah seorang perempuan berinisial NN dan seorang laki-laki dengan inisial AS.

"Peran yang perempuan yakni penyedia dana. Laki-laki mencari kendaraan. Mereka bukan suami istri," kata Tony.

Baca juga: Dugaan Pemalsuan KK dan KTP, Bupati Bengkulu Selatan Dilaporkan ke Polisi

Dia menjelaskan pada kasus ini ada dua jaringan. Jaringan tersebut yakni jaringan penyedia kendaraan dan penyedia surat-surat palsu.

Antara dua jaringan ini tak saling kenal. Mereka hanya komunikasi lewat inbox di media sosial.

"Melalui medsos dia menerima jika ada orang butuh kendaraan. Dia cari kendaraan lebih dulu," jelas Tony.

 

Setelah kendaraan ada, jaringan yang lainnya baru mencarikan surat-surat kendaraan.

Tony mengatakan, bahan surat-surat kendaraan tersebut kuat dugaan asli. Yang palsu hanya data yang tercantum di STNK dan BPKB.

"Saya sampaikan, yang palsu datanya. Material (surat-surat) kami duga otentik. STNK BPKB kami duga asli," tegasnya.

Tony mengatakan, kuat dugaan data kendaraan yang sebelumnya dihapus. Kemudian ditulis data yang diinginkan sesuai kendaraan yang dipesan.

Baca juga: Kejaksaan Purbalingga Sita Pom Mini yang Jadi Alat Pemalsuan Nota BBM

Disinggung keterlibatan oknum dalam kasus ini, Tony mengatakan, masih mendalaminya.

Oleh pelaku kendaraan tersebut dijual seharga Rp 50 juta hingga Rp 60 juta. Sementara pelaku membeli surat-surat STNK dan BPKB Rp 6 juta.

Mobil yang dijual mayoritas merupakan LCGC, di antaranya Daihatsu Sigra dan Luxio.

Terhadap dua pelaku, polisi mempersangkakan dengan Pasal 263 ayat 1 juncto Pasal 266 ayat 1 KUHP. Mereka terancam penjara selama tujuh tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Bandung
Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Bandung
Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Bandung
Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Bandung
Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Bandung
7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

Bandung
Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Bandung
Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Bandung
Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus 'Study Tour'

Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus "Study Tour"

Bandung
Jalur Bandung Barat-Cianjur via Gununghalu Putus Tertimbun Longsor

Jalur Bandung Barat-Cianjur via Gununghalu Putus Tertimbun Longsor

Bandung
RSD Gunung Jati Cirebon Sesuaikan Penghapusan Kelas BPJS Jadi KRIS

RSD Gunung Jati Cirebon Sesuaikan Penghapusan Kelas BPJS Jadi KRIS

Bandung
Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Melaju Tanpa Rem Saat Kecelakaan di Subang

Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Melaju Tanpa Rem Saat Kecelakaan di Subang

Bandung
Sopir Bus Siswa SMK Lingga Kencana Tetap Melaju meski Tahu Rem Bermasalah

Sopir Bus Siswa SMK Lingga Kencana Tetap Melaju meski Tahu Rem Bermasalah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com