Setelah infonya benar, petugas meluncur ke TKP namun pertengahan jalan ada kejadian mobil oleng.
"Nah, benar saja pas di lokasi itu asap kebakaran masih banyak. Tapi pas kita sampai di sana malah dimarahi oleh pemilik lapak rongsok," ungkapnya.
Pemilik rongsok dan warga beranggapan bahwa petugas pemadaman tidak on time tiba di lokasi.
Akibatnya, pemilik rongsok dan warga sekitar meluapkan emosinya kepada para petugas. Sehingga terjadi cekcok atau adu argumen.
"Kita coba pendinginan namun ditolak oleh pemilik lapak tersebut. Dia bilang bahwa Damkar telat datang, makanya mereka naik pitam dan sempat adu argumen," ujarnya.
Pasalnya, sejak awal petugas berinisiatif dan berniat baik segera datang sesuai SOP tetapi malah dimaki karena dianggap tidak ontime.
Pemilik mengaku dapat melakukannya sendiri dengan menyemprotkan air ke area yang terbakar. Padahal, ada strategi yang diterapkan petugas dalam menjinakkan api.
Tak sampai di situ, pemilik rongsok tersebut tetap menolak untuk dilakukan pendinginan.
"Dia sudah emosi pas kita nyemprot sambil bilang mau ngapain disemprot. Akhirnya kita jawab mau pendinginan karena masih ada asap di bawah, kalau masih ada berarti ada bara yang bisa menimbulkan api baru tetapi dia kekeuh gak mau," ungkapnya.
Tak lama setelah cekcok itu, polisi datang dan menengahi sambil meminta pengertian pemilik agar mau dilakukan penyemprotan ke lapak tersebut.
Petugas kemudian melakukan kewajibannya hingga api berhasil padam total atas perintah polisi.
Ketika api sudah padam, warga-warga yang memaki-maki petugas itu pun menghilang begitu saja.
"Kalau dari awal nelepon (lapor) sih, terus kita telat, ya wajar dimarahi. Lah ini kan dia gak lapor, kitanya aja inisiatif, berniat baik bantuin. Kan seharusnya gak ada perkataan telat begitu," ucapnya.
Adapun penyebab kebakaran itu berawal dari bakar-bakar sampah yang dilakukan oleh anak pemilik rongsok tersebut. Dia bakar sampah dari hasil memilah rongsok yang sudah tidak layak digunakan.
"Nah, pas lagi membakar rongsok itu dia tinggal makan siang. Ternyata, muncul percikan api, meledak. Dari situ muncul api dan membesar. Kebakaran itu karena kesalahan mereka juga," ungkapnya.