Seandainya, terdapat folder baru, di perbatasan RW 14 dan RW 5, kata dia, kemungkinan bisa menanggulangi banjir yang kerap terjadi.
"Jadi air yang merendam permukimaan bisa mengalir ke sana dan bisa dialirkan ke Sungai Citarum,"ungkapnya.
Sedangkan folder yang ada sekarang, dijelaskan Saeful, antara folder Cipalasari 1 dan Folder Cipalasari 2, terlalu jauh jaraknya sekitar 1 kilometer dan ukurannya terlalu kecil.
"Maka alternatifnya, warga berharap,dibangun lagi folder air lainnya supaya banjir tertanggulangi," pungkasnya.
Baca juga: Hujan Deras, Jalan dan Rumah Warga Kota Serang Terendam Banjir
Sementara, Wawan (43) salah seorang warga mengatakan, banjir di Dayeuhkolot layaknya isi ulang.
Pasalnya, kata Wawan, adanya folder air tidak begitu signifikan menyelesaikan banjir yang sudah bertahun-tahun dihadapi warga Kampung Bojongasih.
"Ketika hujan datang pagi banjir, kemudian ditangani oleh folder, bisa cepat surut. Tapi, kalau sorenya hujan ya banjir lagi, terus saja seperti itu kaya isi ulang," ujarnya.
Senada dengan Saefuloh sebaiknya segera di bangun folder baru, agar penanggulangan banjir bisa lebih maksimal.
"Memang kenyataannya lebih baik di bangun lagi folder air," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.