Sebanyak enam siswa mengalami luka ringan di bagian kepala.
Namun, sebagian besar siswa mengalami syok akibat atap yang ambruk tepat berada di atas kepala mereka.
Pihak guru dan puskesmas langsung memberikan penanganan kepada seluruh siswa.
Baca juga: Oknum Guru di Lampung Raup Rp 139 Juta Hasil Menipu Modus Calo PNS
Saat kejadian juga, ungkap Heri, empat orang guru berada di ruang dan mejanya masing-masing. Mereka mendengar suara retak-retak dan langsung keluar untuk memeriksa.
Beberapa langkah keluar dari ruang guru, atap ruangan ambruk seketika, sehingga tidak ada guru yang terluka.
Heriyanto juga tidak mengerti mengapa atap di dua buah ruangan tersebut ambruk. Pasalnya, atap bangunan keduanya baru direhabilitasi pada 2022.
Akibat kejadian ini, ruangan yang rusak dan tidak dipergunakan kian bertambah.
Pasalnya, tiga ruang kelas 7A, 7B dan 7C, yang berada di sisi paling selatan, juga sudah tidak digunakan sejak beberapa waktu lalu.
Pihak sekolah memasang bambu sebagai pembatas agar tidak membahayakan siswa-siswi sekitar.
Baca juga: Polda Jatim Akan Tetapkan Tersangka Baru Kasus Sekolah Ambruk di Pasuruan
SMPN 2 Greged, tambah Heri, memiliki sembilan rombongan belajar dengan jumlah 302 siswa.
Akibat kejadian ini, pihak sekolah akan mengatur ruang belajar agar dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar para siswa.
Heri berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dapat segera memberikan bantuan berupa pembangunan ruang belajar.
Hal ini sangat dibutuhkan segera agar para siswa dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.