Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Pengisian Baterai Ponsel Milik Ahmad di Lokasi Banjir Bandung Laku Keras

Kompas.com, 12 Januari 2024, 18:21 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -Puluhan warga terdampak banjir di Kampung Lamajang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024), menyerbu jasa pengisian daya ponsel milik Ahmad Yusuf (54).

Lokasi jasa pengisian daya ini berada di bengkel motor milik Ahmad di Jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Baca juga: 2.000 Rumah di Kabupaten Bandung Terdampak Jebolnya Tanggul Sungai Cigede

Ahmad memanfaatkan generator set (genset) atau mesin yang berfungsi menghasilkan daya listrik untuk mengisi daya.

Baca juga: 600 Rumah di Braga Bandung Terendam Banjir, 150 Warga Mengungsi

Tampak di lokasi, puluhan warga tengah mengantre, menunggu baterai ponsel milik mereka terisi penuh. 

Sebagian warga ada yang menunggu, sebagian lagi menitipkan ponselnya. 

Puluhan warga tersebut terlihat duduk berjajar di bahu jalan. Mereka rela menunggu karena listrik sudah dipadamkan sejak semalam akibat banjir.

Beberapa warga berinsiatif membawa terminal listrik sendiri, lantaran di lokasi pengisian daya, terminal listrik terbatas.

Ahmad mengaku spontan membuka jasa pengisian daya baterai.

Pasalnya, kata dia, setiap kali banjir besar seperti yang saat ini terjadi, warga pasti berdatangan ke bengkel motor miliknya.

"Spontan saja karena listrik mati sejak semalam, pakai genset. Pokonya setiap listrik dimatikan saat banjir, pasti masyarakat ke sini karena di sini pake genset," kata Ahmad di lokasi.

"Jadi otomatis setiap banjir besar, saya rutin buka jasa charger HP, karena warga juga minta, soalnya saya punya genset," ungkapnya.

Puluhan warga Kampung Lamajang, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung mengantre untuk mengisi baterai HP miliknya di bengkel milik salah seorang warga yang membuka jasa charge HP, Jumat (12/1/2024)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Puluhan warga Kampung Lamajang, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung mengantre untuk mengisi baterai HP miliknya di bengkel milik salah seorang warga yang membuka jasa charge HP, Jumat (12/1/2024)

Selain warga sekitar, sejumlah pengendara yang lewat juga kerap ikut mengisi daya baterai.

Ahmad menuturkan, dia meminta sumbangan dari warga sebesar Rp 5.000. Uang hasil sumbangan itu sebagian dibelikan bensin untuk bahan bakar genset.

"Ini dari pagi yang charge sudah lebih dari ratusan mah. Saya aja sudah beli bensin Rp 100.000 sampai sekarang. Saya enggak ngitung untung rugi, yang penting kebutuhan warga terpenuhi," katanya.

Bagi warga yang mau membawa terminal listrik sendiri, Ahmad mempersilakan karena terminal listrik yang disediakannya terbatas.

Andri (26) salah seorang warga yang ikut menggunakan jasa tersebut, mengatakan, tak punya pilihan selain memanfaatkan jasa pengisian daya ini.

"Ya, gimana lagi, listriknya sudah padam dari kemarin. Kita butuh HP tetap nyala buat komunikasi," katanya saat ditemui di lokasi. 

"Semuanya (warga terdampak), ya yang punya HP pasti ke sini charge-nya," ungkap dia. 

Hal serupa juga dikatakan Ilman (32). Dia mengatakan, pemilik jasa pengisian daya meminta warga memberikan sumbangan Rp 5.000 per sekali mengisi daya ponsel.

"Ya, dengan uang segitu, terhitung murah karena sampai full baterainya terisi," kata Ilman. 

Untuk mempermudah proses pengisian, Ilman membawa terminal listrik sendiri dari rumahnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau