Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangisan Kustini, Banjir Bandung Rusak Rumahnya, Motor untuk Cari Nafkah Tersapu Arus

Kompas.com - 13/01/2024, 07:37 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Air mata Kustini mengucur deras, sama derasnya dengan arus banjir yang menerjang Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (11/1/2024).

Satu hari usai banjir melanda kampung tersebut, kesedihan menggelayut di wajah Kustini.

Pengemudi ojek online ini kehilangan motor yang dipakainya untuk mencari nafkah. Tak hanya itu, rumahnya pun ambruk diterjang derasnya banjir.

Pada Jumat (12/1/2024) itu, Kustini mengorek tumpukan sampah yang terbawa banjir. Ia berharap bisa menemukan sepeda motor matiknya di sana.

Dengan mata berkaca-kaca, perempuan berusia 40 tahun ini mengatakan, sebelum banjir terjadi, dirinya memarkirkan sepeda motornya di jalan dekat tanggul Sungai Cigede.

Namun, tanggul tersebut jebol. Air masuk ke perkampungan dan menyapu sepeda motor Kustini dan warga lain. Terdapat kurang lebih 10 motor yang terseret arus.

"Saya memarkirkan motor di situ karena biasanya tak terendam banjir," ujarnya, dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Banjir Bandang di Bandung, Belasan Rumah Roboh, Puluhan Motor Hanyut


Sebagai tulang punggung keluarga, motor tersebut begitu penting bagi Kustini. Sepeda motor itu ia pakai bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menafkahi anak dan ibunya.

"Saya kerja jadi ojek online, makanya kalau tak ada motor, saya tak bisa kerja. Sebab tak ada kerjaan lain untuk bisa memenuhi kebutuhan ibu dan anak saya," ucapnya.

Hingga sore, Kustini coba mencari sepeda motor matiknya di antara tumpukan sampah.

Akan tetapi, upayanya belum membuahkan hasil. Ia kemudian menghentikan pencarian dan memilih kembali ke rumah saudaranya.

Kustini terpaksa tinggal di kediaman saudaranya karena rumahnya ambruk diterjang banjir.

Rumah Kustini, yang berada di Kampung Lamajang RT 001, berdekatan dengan tanggul yang jebol.

Detik-detik rumahnya roboh, Kustini saksikan dari atap rumah tetangganya.

Baca juga: 2.000 Rumah di Kabupaten Bandung Terdampak Jebolnya Tanggul Sungai Cigede

 

Kondisi rumah warga di RT 01 RW 17, Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (12/1/2024) yang rusak akibat diterjang aliran sungai Cigede pada Kamis soreKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi rumah warga di RT 01 RW 17, Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (12/1/2024) yang rusak akibat diterjang aliran sungai Cigede pada Kamis sore

Saat air mulai memasuki rumahnya dengan cepat, Kustini terpaksa menjebol atap untuk menyelamatkan ibunya dan dirinya. Adapun anaknya telah Kustini ungsikan ke rumah kakaknya.

Bersamaan dengan air yang mulai meninggi, mereka akhirnya berhasil mencapai genteng. Hingga kemudian, mereka ditolong oleh tetangganya.

"Untung saya sudah naik ke rumah tetangga. Akhirnya Jumat sekitar pukul 01.00 WIB, ada tim SAR mengevakuasi. Saya dievakuasi dengan cara dipunggu (duduk di atas pundak tim SAR), lalu tim SAR berjalan dengan memegang tambang menyusuri gang," ungkapnya.

Baca juga: Banjir Terjang Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Warga: Arusnya Deras kayak Tsunami

Mereka kemudian dibawa ke tempat pengungsian di SMPN 1 Dayeuhkolot.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, terdapat 7.027 jiwa yang terdampak banjir di Kabupaten Bandung.

Di samping itu, peristiwa ini juga membuat 2.000-an rumah terdampak.

Baca juga: Jasa Pengisian Baterai Ponsel Milik Ahmad di Lokasi Banjir Bandung Laku Keras

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Pilu Kustini, Wanita Ojol yang Motornya Terbawa Banjir Bandang di Lamajang Peuntas Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Bandung
10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

Bandung
Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Bandung
Ditolak Rujuk, Mantan Suami Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Ditolak Rujuk, Mantan Suami Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Bandung
5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon

5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon

Bandung
Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi Se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi Se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com