Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Banjir Bandang Bandung, Rumah Bergetar hingga Tembok Roboh

Kompas.com - 15/01/2024, 21:29 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Yani Maryani (49) dan keluarganya, sempat terjebak di dalam rumah, saat air deras tiba-tiba datang menghantam bagian depan rumahnya.

Etalase, kulkas, dan barang- barang di rumah Yani, langsung berhamburan, saat itu ia berada di ruang tengah rumahnya.

Air semakin tinggi, ia pun menggendong anaknya yang masih berusia 9 tahun, Evira di pundaknya. Saat itu, anaknya yang besar, Tiara (21), ada di sampingnya.

Baca juga: Museum Wasaka Banjarmasin, Jejak Sejarah Perlawanan Rakyat Banjar

Sedangkan suaminya, Itan Suhendar (43) berada di bagian depan rumahnya menahan etalase warungnya yang terjungkal, akibat terbawa arus air.

Saat air semakin tinggi hingga sampai dada, Yani tak mendengar suara dari luar rumah. Walaupun orang-orang banyak yang berteriak takbir dan sebagainya.

"Saya saat itu sudah gelap, bingung dalam hati saya kalau selamat, selamat semua, kalau tak selamat tak selamat semua," beber Yani dikutip dari Tribun Jabar, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Banjir di Kerinci dan Sungai Penuh Jambi, Warga Sebut Belum Pernah Separah Ini

Sebab menurut Yani, ia dan keluarganya sulit untuk keluar rumah. Pintu dan warung berada di depan, untuk keluar rumah harus melawan arus.

"Jangankan saya, kayu gelondongan saja dan batu terbawa arus apalagi mausia," beber Yani.

Sebab memang rumah Yani, tak jauh dari tanggul Sungai Cigede jebol yang mengakibatkan banjir bandang tersebut. Jaraknya hanya sekitar 15 meter, tak terhalang rumah lainnya.

Yani mengaku, dirinya sudah bingung mau ke mana saat itu, tiba-tiba dinding rumahnya sebelah kanan ini ambruk.

"Jadi kami bisa menyelamatkan diri melewati, dinding yang ambruk ini," ucap dia.

Suami Yani, Itan mengaku, saat itu rumahnya telah bergetar, dan takut ambruk seperti dinding rumahnya sebelah kanan.

Selain itu, ia memberanikan diri untuk keluar ke rumah tetangga. Walaupun saat itu, air masih deras, kayu, batu kirmir, hingga motor terbawa arus.

Itan menjelaskan, awalnya ia mengevakuasi anaknya ke rumah tetangga yang dua tingkat di belakang samping kanan rumahnya.

"Setelah bisa mengevakuasi anak, baru saya mengevakuasi istri, rumah tetangga yang itu saja terasa bergetar saat itu karena diterjang arus deras dengan membawa sampah kayu, batu, dan lainnya, " tuturnya.

Akhirnya, keluarga Itan bisa selamat dari banjir bandang yang melanda. Namun, ia baru terpikir harta bendanya yang telah ditabungnya sejak lama, sirna dengan begitu cepat terbawa arus banjir bandang.

"Jadi uang dan emas saya hilang terbawa arus. Uang sebesar sekitar Rp 156 juta, dan emas sekitar 50 gram, itu perhiasan saya dan anak, seperti kalung gelang dan lainnya," ucap dia.

Yani menceritakan, awalnya tahu akan banjir air mulai masuk rumahnya, maka ia beres-beres barang dagangannya, disimpan di tempat lebih tinggi.

"Begitu juga dengan uang dan emas, awalnya disimpan di kamar, tapi dipindahkan ke tembok yang roboh ini. Saya simpan di dalam plastik digantungkan, dengan posisi yang tinggi," beber dia.

Namun, kata Yani, kejadian tak terduga datang, biasanya banjir paling tinggi air hingga pinggang, dan datangnya secara berangsur.

"Banjir kali ini sekaligus besar, airnya datang seperti tsunami, tembok juga sampai roboh. Saat kejadian hanya terpikir untuk menyelamatkan nyawa," bebernya.

Ia baru ingat harta berharganya sirna, saat ia memastikan keluarganya selamat di lantai dua rumah tetangganya.

"Pas inget, saya inget-inget disimpan di mana itu uang dan emas. Saya tanya ke anak, itu di tembok yang roboh. Saya sekarang udah cari, tapi belum ketemu," tutur dia.

Awalnya Yani berpikir, bila uang dan perhiasannya hilang, bagaimana mereka hidup. Sebab harta itu telah ditabungnya sejak tahun 2000.

"Namun, setelah dipikir kembali, kalau masih rezekinya pasti bisa ketemu, ya alhamdulillah, kalau tidak mungkin bukan rezeki. Semoga bisa mendapatkan yang lebih," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dahsyatnya Banjir Bandang Bandung, Rumah sampai Bergetar, Tembok Roboh, Uang Rp 150 Juta Ikut Hanyut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Bandung
Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Bandung
Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Bandung
Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Bandung
Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Bandung
Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Bandung
10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

Bandung
Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com