Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Organik dari Kotoran Hewan, Kreasi Kolaborasi Mahasiswa Unpar dan Unisba

Kompas.com - 24/01/2024, 14:07 WIB
Aam Aminullah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Berangkat dari keresahan petani akan kelangkaan pupuk, tim mahasiswa dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dan Universitas Islam Bandung (Unisba) pun berkolaborasi.

Para mahasiswa dari dua universitas di Kota Bandung ini membuat inovasi pupuk organik dari limbah kotoran hewan ternak di Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Perwakilan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan, Unpar, Whisnu Alam mengatakan, limbah kotoran hewan ternak mudah didapat, karena banyaknya peternak ayam di wilayah Ujungjaya.

Baca juga: Soal Petani Sedikit tapi Subsidi Pupuk Naik, Ini Kata Mentan

"Kami melihat di Ujungjaya ini terdapat banyak peternakan ayam, dan saat itu (empat bulan lalu), kondisi pupuk langka dan petani mengeluhkan sulitnya birokrasi dalam pembuatan kartu tani."

"Jadi, kami berinisiatif untuk mengolah limbah ternak itu menjadi sesuatu yang bermanfaat, yaitu pupuk organik."

Demikian kata Whisnu yang mewakili 10 mahasiswa lainnya, di halaman Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu (24/1/2024).

Whisnu mengatakan, pupuk organik yang dihasilkan dari hasil KKN ini berupa pupuk padat dan pupuk cair.

Sebelum menghasilkan pupuk organik ini, timnya telah melakukan riset mendalam di wilayah KKN di Ujungjaya, Sumedang.

Mulai dari wawancara ke petani langsung hingga peternak ayam di sejumlah titik lokasi di Kecamatan Ujungjaya.

Baca juga: CEK FAKTA: Mahfud Sebut Subsidi Pupuk Naik meski Jumlah Petani Makin Sedikit

"Saat itu, kotoran dari hewan ternak itu menjadi limbah yang cukup banyak, belum ada yang melakukan proses pengolahan, mau diapakan limbah itu."

"Dan dari hasil wawancara dengan petani yang mau memasuki musim tanam tapi terkendala langkanya pupuk."

"Jadi kami berinisiatif untuk mengolah limbah ternak itu menjadi pupuk organik," tambah Vincentius Alfano Digi, dari Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan, Unpar.

Vincentius menuturkan, proses pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik berlangsung sukses dan saat ini para petani padi, jagung, dan palawija di Ujungjaya sudah mulai menggunakannya.

"Kami telah melakukan uji coba dengan menanam jagung di lahan milik kantor Kecamatan Ujungjaya."

"Hasilnya, saat panen beberapa waktu lalu, jagungnya tumbuh dengan baik, jagung manis yang berkualitas," tutur Vincentius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com