Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Korban Kecelakaan Maut di Sumedang, Sehari Sebelumnya Sempat Nikahkan Adik

Kompas.com, 27 Januari 2024, 07:07 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Satu orang meninggal dalam kecelakaan maut di Sumedang, Jawa Barat, Jumat (26/1/2024).

Korban, Ujang Roni (32), warga Dusun Kebon Cau RT 015 RW 004, Desa Padanaan, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, tewas terseruduk truk.

Sebelum kejadian pada pukul 07.30 WIB itu, Ujang sedang melipat terpal yang sempat digunakan untuk tenda hajatan.

Ya, sehari sebelumnya atau pada Kamis (25/1/2024), korban menggelar pernikahan adiknya dan khitanan anaknya.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Sumedang, Truk Hantam 5 Mobil dan 3 Bangunan

Aa (60), tetangga korban, mengatakan, dalam acara pernikahan tersebut, Ujang menjadi wali nikah bagi sang adik.

Sementara itu, mertua korban, Tatang Hidayat (55), menuturkan, Ujang yang telah berpulang meninggalkan istri dan dua anak berusia 7 dan 5 tahun.

"Terakhir mengobrol ya kemarin sore, sewaktu hajatan," ujarnya, Jumat, dikutip dari Tribun Jabar.

Untuk diketahui, rumah Ujang berada di seberang lokasi kecelakaan. Rumah korban dan tempat kejadian perkara (TKP) dipisahkan jalan raya Bandung-Cirebon.

Namun, saat melipat terpal, Ujang melakukannya di seberang rumah.

Baca juga: Truk Pengangkut Kapur Tabrak 5 Kendaraan dan Warung di Sumedang, 1 Tewas

Kecelakaan maut di Sumedang, truk tabrak sejumlah kendaraan


Dalam kecelakaan ini, truk pengangkut semen menghantam sejumlah kendaraan, dua warung, dan satu rumah.

Awalnya, truk bernomor polisi L 8624 UK itu melaju dari arah Bandung menuju Cirebon. Saat berada di lokasi kejadian, truk tronton diduga kehilangan kendali.

Truk lantas oleng, keluar jalur, dan menghantam empat mobil, dua warung, dan satu rumah.

Petugas Penegakan Hukum (Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Sumedang Aipda Junjun Prayudi mengungkapkan, kejadian ini bukanlah kecelakaan beruntun karena kendaraan yang ditabrak sedang terparkir.

"Dugaan sementara, tronton tersebut oleng karena beban berat," ucapnya, Jumat, dilansir dari Tribun Jabar.

Akibat tertabrak truk, sejumlah kendaraan itu mengalami kerusakan. Sedangkan, rumah dan warung roboh.

Selain menewaskan satu orang, kecelakaan di Sumedang ini juga membuat pasangan suami istri pemilik warung terluka.

Baca juga: Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Simalungun Jadi Tersangka, Positif Narkoba

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pilu Korban Kecelakaan Maut di Sumedang, Tewas Sehari setelah Nikahkan Adik, Tinggalkan Bayi 7 Bulan; KRONOLOGI Kecelakaan Maut di Sumedang, Tronton Semen Hantam 4 Mobil dan Rumah, Satu Meninggal

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau