Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITB Demo di Gedung Rektorat, Protes Kebijakan Bayar Uang Kuliah Pakai Pinjol

Kompas.com - 29/01/2024, 21:15 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Sejumlah mahasiswa menggeruduk Gedung Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024).

Mereka memprotes kebijakan kampus terkait skema pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) dengan mencicil via aplikasi pinjaman online (Pinjol).

Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB Yogi Syahputra mengatakan, demo ini sebagai bentuk kekecewaan para mahasiswa terhadap kebijakan kampus yang sangat merugikan.

Baca juga: Mahasiswa ITB Tolak Bayar Kuliah dengan Skema Pinjol

Mahasiswa menolak penawaran kampus perihal skema cicilan via Pinjol untuk melunasi besaran UKT yang dinilai sangat memberatkan.

"Aksi demo yang kami lakukan karena sampai hari ini kami mengusahakan sebelumnya untuk komunikasi secara baik-baik dengan Ibu Rektor terkait mahasiswa ITB yang terancam tidak bisa kuliah dan memiliki tunggakan," katanya, Senin (29/1/2024).

"Kampus memberikan solusi yakni melalui pinjaman kepada teman-teman mahasiswa, berikan pinjaman Rp 12,5 juta dan membayarkan rentang waktu 12 bulan dengan membayarkan Rp 15,5 juta. Itu berkisar pada kisaran 20 persen dan sangat memberatkan," tambah Yogi.

Baca juga: Daftar 86 Perguruan Tinggi Mitra Danacita, Tidak Hanya ITB

Akibat tingginya UKT ITB, Yogi menyebut ada puluhan mahasiswa yang tidak bisa melunasi biaya tersebut dan terancam tidak bisa melanjutkan studinya.

"Total mahasiswa di awal itu ada 137 mahasiswa terancam tidak bisa mengikuti kuliah pada semester selanjutnya, namun hingga hari ini kami juga mengupayakan berbagai bantuan dari alumni masih tersisa 93 mahasiswa yang masih terancam tidak bisa kuliah," ucapnya.

Selain itu, kata dia kampus juga mengharuskan mahasiswa yang tidak bisa melunasi UKT untuk mengambil cuti. Meski cuti, mahasiswa tetap diwajibkan membayar setengah biaya UKT.

"Cuti juga mesti bayar kisaran 25-50 persen. Jadi ini semua kebijakan sama sekali tidak masuk akal," terang Yogi.

Baca juga: Soal Bayar Kuliah Pakai Pinjol, ITB Buka Suara

Yogi pun mengungkap, mahasiswa buka tidak ingin membayar UKT tetapi nilainya yang terlalu tinggi membebankan ekonomi keluarga sebagian mahasiswa.

"Mengapa mahasiswa sampai menunggak, tapi bukan tidak mau bayar. Dari pihak mahasiswa keberatan dengan UKT yang ditetapkan yakni Rp 12,5 juta sedangkan banyak orang tua mahasiswa yang gajinya UMR, orang tua pekerjaannya hanya buruh, mereka mengajukan keringanan tapi dari ITB menutup akses tersebut," katanya.

Dia menambahkan, alasan mahasiswa ITB sampai turun ke jalan ini yakni menuntut agar pihak rektorat mengambil keputusan yang bijak dalam mengatasi persoalan ini.

"Kami meminta solusi konkret lainnya yang berkeadilan bagi teman-teman mahasiswa semua," pungkas Yogi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com