Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anies Baswedan Dipanggil Abah di Jawa Barat

Kompas.com - 31/01/2024, 22:32 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mendapat panggilan khusus dari pendukungnya di Jabar dengan sebutan "Abah Anies". 

Panggilan tersebut melekat di diri Anies sejak ia bersafari politik pada Minggu 27 Januari 2024 di Kota Bandung, Jawa Barat.

Juru Bicara (Jubir) Nasional Paslon Amin (Anies-Muhaimin), Muhammad Farhan mengatakan, sebutan Abah kental dengan budaya Sunda sebagai sosok yang bijak dan mengayomi anak-anaknya.

Baca juga: Rombongan Santri Kecelakaan saat Hendak Ikut Kampanye Anies-Muhaimin di Pamekasan

"Sosok abah atau ayah adalah sosok yang mengayomi dan menjaga budaya ethics, religius, dalam narasi merawat tenun kebangsaan. Narasi ini sudah digaungkan oleh Abah Anies dalam sebuah buku sejak 2014,” ujar Farhan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (31/1/2024).

Selain itu, Farhan mengatakan, sosok Abah yang disematkan kepada Anies tidak lepas dari harapan masyarakat Jabar yang ingin mendapat perhatian lebih dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Baca juga: Kampanye di Pamekasan, Anies dan Muhaimin Dapat Anugerah Lora

"Sebagai sebuah provinsi dengan populasi tertinggi, masalah pendidikan dan kebudayaan menjadi sangat kompleks di Jawa Barat ini. Maka Pak Anies Baswedan hadir menawarkan diri sebagai sosok seorang abah atau ayah bagi warga Jawa Barat dengan narasi yang dilandasi budaya menuju peradaban tinggi,” ungkapnya.

Selain pendidikan, sosok abah atau ayah itu menjanjikan kepastian supremasi dalam berbagai bidang.

Ia menjelaskan, kedatangan Anies Baswedan ke Bandung dan berbagai daerah di Jawa Barat, memastikan konsep perubahan dalam Pilpres 2024 dirasakan masyarakat Jawa Barat.

Selain itu, dari hasil dialog bersama masyarakat Jabar, pasangan Amin menjanjikan kepastian hukum yang adil dalam memajukan sistem demokrasi di Indonesia.

Salah satu isu yang disorot di antaranya adalah normalisasi organisasi Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan pemerintah.

Menanggapi isu FPI dan HTI, Anies menegaskan, Indonesia adalah negara hukum dan hanya dapat mengatur tindakan, bukan pikiran.

Menurutnya, Apabila sebuah organisasi dianggap melakukan tindakan melanggar hukum dan peraturan, maka wajib ditindak lewat jalur hukum.

“Abah Anies Baswedan menekankan bahwa keputusan yang sudah berketetapan hukum, tetap harus dijalani walaupun mengusik nuansa demokrasi di Indonesia,“ ucap dia.

"Karena kita menghargai supremasi hukum di negeri ini dan bukan mengedepankan politik kekuasaan, maka pasangan Amin akan mengedepankan supremasi hukum dalam menghadapi permasalahan demokrasi,” tegasnya.

Farhan memastikan, kunjungan Anies Baswedan ke berbagai daerah di Jabar beberapa waktu belakangan ini bakal meningkatkan elektoral pasangan Amin di Jawa Barat.

“Insya Allah dampak elektoral positif. Kondisi dinamika kampanye sekarang memang sulit diprediksi, tetapi kami optimis trend positif pasangan Amin jadi indikator utama prospek kemenangan di Pemilu 14 Februari 2024,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com