Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan Ulang di Indramayu, Jumlah Pemilih Turun

Kompas.com, 21 Februari 2024, 20:47 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tiga kecamatan di Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (21/2/2024).

Proses PSU yang berlangsung sejak pagi hingga siang berjalan lancar, tapi partisipasi pemilih sedikit menurun.

Ketua KPU Kabupaten Indramayu, Masykur, menyampaikan tiga tempat pemungutan suara (TPS) yang melaksanakan PSU yakni TPS 12 di Kecamatan Bongas, TPS 03 di Kecamatan Lelea, dan TPS 15 di Kecamatan Anjatan.

Baca juga: KPU Kota Cirebon Putuskan 5 TPS Lakukan Pemilihan Ulang

Masykur menjelaskan, TPS 03 Kecamatan Lelea memiliki 253 daftar pemilih tetap (DPT).

Namun, hanya 167 pemilih hadir dan memberikan suara di PSU. Jumlah ini lebih sedikit dibanding DPT yang memberikan pada 14 Februari lalu, yang mencapai 182 DPT.

Begitu juga yang terjadi di TPS 12 di Kecamatan Bongas yang memiliki sebanyak 280 DPT.

Petugas mencatat 164 pemilih hadir pada PSU, dan lebih sedikit dibanding pada 14 Februari lalu yang mencapai 205 pemilih.

Hal serupa juga terjadi di TPS 15 di Kecamatan Anjatan yang memiliki sebanyak 277 DPT.

Petugas mencatat 180 pemilih hadir pada PSU dan lebih sedikit dibanding pada 14 Februari yang mencapai 196

"PSU berjalan aman, lancar, namun hanya saja partisipasi nya menurun sedikit di banding pada pemungutan suara 14 Februari lalu," kata Masykur saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/2/2024) malam.

Baca juga: Polisi Luruskan Kronologi Musibah 5 Siswi SD Indramayu yang Hanyut

Menurutnya, partisipasi pemilih ini diduga dikarenakan adanya pemilih yang masih harus bekerja, tidak seperti pada 14 Februari lalu, yang mendapatkan kesempatan libur serentak dari pemerintah.

Atas dasar itu, sebagai KPU yang telah lebih awal melaksanakan PSU, Masykur memberikan saran kepada TPS di daerah lain yang akan melakukan PSU untuk benar-benar memassifkan sosialisasi dengan menggunakan seluruh perangkat.

Pertama, KPU harus memastikan petugas PPK serta KPPS melakukan sosialisasi secara massif kepada seluruh warga di lokasi TPS tersebut.

KPU juga harus berkoordinasi dengan Perangkat Desa, Kepala Dusun, Ketua RW hingga RT di tiap TPS yang akan dilakukan PSU.

"Woro-woro secara massif sangat penting. sosialisasi secara door to door dan juga menggunakan TOA pengeras suara di mushala. Tantangan PSU adalah menurunnya pemilih, maka harus massif," tambah Masykur.

Hal ini penting dilakukan oleh semua pihak guna tetap menjaga dan melayani hak pemilih yang sempat diulang karena masalah prosedural.

Baca juga: KPPS TPS Suara Caleg Dicoblos Duluan Diganti untuk Pemilihan Ulang

Masykur menerangkan, mekanisme PSU di KPU Kabupaten Indramayu, telah melalui rekomendasi dari Bawaslu dan telah dikaji secara matang.

Bahkan, KPU Kabupaten Indramayu juga telah berkoordinasi dengan KPU Provinsi Jawa Barat untuk kesiapan teknis, logistik, dan lainnya.

PSU ini digelar lantaran adanya sejumlah warga yang pindah lokasi pencoblosan, namun tidak menyertakan surat pindah atau daftar pemilih tambahan (DPTb).

Hal ini menjadi masalah yang mensyaratkan dilakukan PSU.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau