Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Mahasiswa Unpad Meninggal Tersambar Petir, Perkemahan Batu Kuda Tetap Buka

Kompas.com, 25 Februari 2024, 20:33 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasca-tewas dua mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) akibat tersambar petir di Bumi Perkemahan Batu Kuda, Gunung Manglayang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (23/2/2024) malam.

Pihak pengelolaan tidak melakukan penutupan terhadap obyek wisata tersebut.

Humas Perhutani Bandung Utara, Endan Cahyadi mengatakan, penutupan obyek wisata akan dilakukan apabila terjadi cuaca ekstrem.

Baca juga: Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Menurutnya, saat kejadian tewasnya dua mahasiswa dan keesokan harinya, cuaca di lokasi tidak masuk kategori ekstrem.

"Pas kejadian itu cuma hujan kecil, rintik-rintik saja. Memang waktu kejadian petirnya luar biasa, ada angin juga tapi tergolong biasa. Ya, kita tidak melakukan penutupan," ujarnya dikonfirmasi melalui saluran telepon, Minggu (25/2/2024).

Baca juga: Kawanan Monyet Serbu Rumah Warga di Sumedang Usai Turun dari Gunung Manglayang

Endan menyebut, apabila terjadi cuaca ekstrem, tidak hanya pihak pengelola saja yang akan menutup lokasi, warga di sekitaran lokasi akan merekomendasikan hal sama.

Kejadian pengunjung tersambar petir, lanjut dia, baru pertama kali terjadi di Bumi Perkemahan, Batu Kuda, Gunung Manglayang.

"Iya kali ini aja. Sebelumnya belum pernah," beber dia.

Usai kejadian, pihaknya mengaku memberikan peringatan kewaspadaan tambahan kepada pengunjung soal petir.

Biasnya, sambung dia, pengunjung hanya diperingatkan soal bahaya pohon tumbang atau longsor.

"Jadi kita setelah kejadian ini tetap disampaikan kalau hujan jangan deket ke pohon. Pas kejadiankan kita enggak tahu akan ada peristiwa itu, jadi imbauannya paling hati-hati hujan deras, jalur evakuasi, rawan pohon tumbang. Tapi kalau petir enggak biasanya," beber dia.

Endan memastikan kepada para pengunjung jika Bumi Perkemahan, Batu Kudu, Gunung Manglayang bukan wilayah rawan petir.

"Kita pastikan di sini bukan rawan petir ya, kita udah melakukan itu ke temen-temen untuk ngasih antisipasi hati-hati musim hujan petir kan gitu. Kalau dikatakan rawan kan kita juga bukan termasuk rawan," ungkapnya.

Endan mengatakan, obyek wisata Bumi Perkemahan, Batu Kuda Gunung Manglayang, hingga hari ini tetap dibuka dengan catatan jika cuaca ekstrem dilakukan penutupan.

"Sekarang masih dibuka cuman dengan ketentuan kalau ekstrem ditutup. Kita semua lokasi wisata dibikin aturan seperti itu," beber dia.

Kronologi

Dua mahasiswa Teknik Geologi Unpad atas nama Mitzelion Rayi Adimastya dan Bangkit Alyuda Prasetyo meninggal tersambar petir. 

Peristiwa itu, sambung dia, terjadi pukul 20.00 WIB. Rombongan keduanya datang ke lokasi sejak sore hari.

"Datangnya dari sore, rombongan sekuat 6 orang itu temen-temen dari Unpad, pada camping. Mungkin untuk menikmati liburan akhir pekan," katanya.

Hasil identifikasi, diduga petir lebih dahulu menyambar pohon.

"Mungkin awalnya kayanya saya juga gatau sambarannya ke pohon berimbas ke bawah ke dua orang itu," ucap Endan. 

Saat itu, teman korban yang selamat panik dam langsung menghubungi keluarga korban.

Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit AMC di Cileunyi. Sementara pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak berwajib untuk dilakukan olah TKP.

"Enggak ada yang luka bakar, Iya langsung panik menghubungi keluarga dan temennya. Pihak kita juga langsung melakukan koordinasi dengan kepolisian dan bawa ke RS AMC. Besok paginya juga kita uruskan asuransinya. Kita juga tetap standby sampe olah TKP dari kepolisian," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau